Hagia Sophia

20 January 2024

Prancis Catatkan Rekor Kelahiran Terendah Sejak PD Kedua

Ilustrasi warga Prancis. (Foto: AP/Michel Euler)

Ada 678 ribu bayi lahir di Prancis per 2023 menurut data Institut Nasional Statistik dan Studi Ekonomi (Insee) yang dirilis Selasa (16/1/2024). Jumlahnya berkurang sampai lebih dari 48 ribu dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan pemerintah mencatat rekor terendah sejak Perang Dunia Kedua, persisnya di tahun 1946.

Meski begitu, populasi Prancis meningkat sedikit dari tahun ke tahun, terutama karena dilaporkan lebih sedikit kematian.

Insee mengatakan 631.000 orang meninggal di Prancis pada 2023, turun 6,5 persen dari tahun sebelumnya, ketika COVID-19 dan wabah flu musim dingin menyebabkan angka kematian lebih tinggi dari biasanya.

Dengan lebih sedikit orang yang meninggal dan imigran bertambah 183.000 penduduk tahun lalu, populasi Prancis mencapai 68,4 juta pada awal 2024, 0,3 persen lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Kelahiran Menurun Lebih Cepat

Penurunan angka kelahiran bukanlah hal baru. Angka kelahiran mengalami penurunan hampir setiap tahun sejak 2010, ketika 832.799 bayi lahir di Prancis, sekitar 20 persen lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Populasi Eropa Menua

Tren-tren ini tidak hanya terjadi di Prancis. Faktanya, banyak negara Eropa mengalami penurunan angka kelahiran lebih kecil dibandingkan dengan negara tetangga.

Meskipun masih terlalu dini untuk membandingkan angka tahun lalu, pada 2021 Prancis masih memiliki angka rata-rata kelahiran per perempuan tertinggi dibandingkan Uni Eropa lainnya, bersama dengan Ceko, yang sejak saat itu angka kelahirannya turun menjadi 1,62.

Seperti negara-negara Uni Eropa lainnya, populasi Prancis mengalami penuaan seiring menurunnya angka kelahiran dan orang-orang bertahan hidup lebih lama.

Angka harapan hidup di Perancis kini mencapai rekor 85,7 tahun untuk perempuan dan 80 tahun untuk laki-laki, angka tertinggi yang pernah ada untuk kedua kategori tersebut dan pertama kalinya laki-laki diproyeksikan mencapai rata-rata usia 80 tahun.

Ketika generasi 'baby boomer' pascaperang memasuki usia 70-an, populasi orang lanjut usia di Prancis menjadi lebih besar dibandingkan sebelumnya. Pada Januari 2024, 21,5 persen penduduk berusia 65 tahun ke atas, sementara 10,4 persen penduduk berusia di atas 75 tahun.

Hal ini menempatkan Prancis kurang lebih sejajar dengan rata-rata penduduk di seluruh UE, saat 21,1 persen penduduknya berusia di atas 65 tahun pada 2022. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 31,3 persen dalam 80 tahun ke depan.

Namun penurunan populasi semakin cepat, menurut Insee, yang mencatat penurunan tahunan rata-rata sebesar 1,6 persen pada 2014-2019, meningkat menjadi 2,2 persen pada 2022 dan sekarang menjadi 6,6 persen pada 2023.

Institut Studi Demografi Nasional Perancis, Ined, mengatakan penurunan tahun lalu merupakan hal yang menonjol.

"Apa yang luar biasa saat ini adalah jumlah kelahiran yang sangat rendah, terendah sejak periode pasca perang, ketika jumlah penduduk Prancis hampir 30 juta lebih sedikit dibandingkan sekarang," katanya.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Prancis Catat Rekor Angka Kelahiran Terendah Sejak Perang Dunia Kedua"