Foto: ilus |
Ilmuwan memprediksi manusia akan bisa hidup lebih lama. Peneliti menemukan angka harapan hidup meningkat dan seiring dengan itu, kesenjangan umur panjang antara laki-laki dan perempuan semakin mengecil.
Dikutip dari IFL Science, peneliti David Atance dari Universidad de Alcalá, Spanyol, dan rekannya menggunakan data historis dari catatan Divisi Populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan proyeksi populasi untuk 194 negara mulai tahun 1990 hingga 2030 untuk melakukan analisis statistik terhadap sembilan indikator kematian, termasuk angka harapan hidup saat lahir dan indeks Gini (ukuran kesenjangan umur).
Hasilnya menunjukkan bahwa pada tahun 1990 dan 2010, negara-negara dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok terpisah, berdasarkan indikator kematian/umur panjang. Semua kelompok mempunyai kesamaan: angka harapan hidup meningkat, sementara kesenjangan angka kematian antara laki-laki dan perempuan menyusut.
Tim peneliti juga mengidentifikasi adanya penurunan disparitas umur panjang antar kelompok negara, yang menunjukkan bahwa, secara keseluruhan, pola umur panjang mengalami konvergensi.
Selain itu dalam studi yang dipublikasikan pada tahun 2021 di Nature Communication menunjukkan manusia diprediksi bisa hidup sampai umur 150 tahun. Para peneliti menggunakan pemodelan matematika untuk memprediksi bahwa setelah usia 120 hingga 150 tahun, tubuh manusia akan kehilangan kemampuannya untuk pulih dari stres seperti penyakit dan cedera, yang mengakibatkan kematian.
Mereka menganalisis kumpulan data besar dari AS, Inggris, dan Rusia, yang bersama-sama mencakup data medis anonim untuk lebih dari 500.000 orang kemudian menggunakan data dari tes darah sederhana, yang tersedia untuk hampir semua orang di kumpulan data. Individu melakukan tes darah beberapa kali selama beberapa bulan.
Meskipun penelitian menunjukkan manusia bisa hidup sampai usia 150 tahun, angka tersebut tidak menjelaskan apa pun tentang kualitas hidup di usia tua. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak ilmuwan yang menyebut jumlah tahun sehat dalam hidup seseorang sebagai rentang kesehatannya.
"Hal ini mempunyai dampak sosial yang sangat besar, lebih dari jangka hidup maksimal," kata Judith Campisi, seorang profesor di Buck Institute for Research on Aging di Novato, California yang terlibat dalam studi.
Kesehatan di hari tua tidak hanya berdampak pada kehidupan seseorang, namun juga dapat menimbulkan biaya yang sangat besar antara lain dari segi waktu, uang, sumber daya medis.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ilmuwan Prediksi Manusia Akan Hidup Lebih Lama, Bisa Sampai Umur Segini"