Hagia Sophia

29 January 2024

Viral di Medsos Makan Tusuk Gigi Digoreng, BPOM Kosel Beri Peringatan

Ilustrasi tusuk gigi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/dinna79)

Badan keamanan pangan Korea Selatan tengah dihebohkan dengan tren mengonsumsi tusuk gigi karena viral di media sosial. Pembersih sela-sela gigi yang diproduksi menggunakan tepung oleh pabrik itu sebenarnya dibuat dengan maksud membuat produk yang lebih ramah lingkungan.

Namun, banyak warga di Korea Selatan justru menggorengnya dan menambahkan berbagai macam saus hingga dikombinasikan dengan mi instan. Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan belum lama ini mengeluarkan peringatan untuk tidak mengonsumsi tusuk gigi tersebut.

Pihak kementerian mengatakan bahwa tusuk gigi yang tersedia seharusnya hanya digunakan untuk tujuan sanitas. Tusuk gigi merupakan barang kebersihan dan tidak tunduk pada aturan keselamatan yang berlaku untuk produk pangan.

"Keamanan produk tersebut sebagai makanan belum terverifikasi. Mohon tidak untuk memakannya," ucap pihak kementerian dikutip dari Reuters, Jumat (26/1/2024).

Sebagian warganet Korsel mengungkapkan keprihatinan terkait tren yang sedang viral tersebut. Menurut mereka, produk tusuk gigi tidak seharusnya diolah menjadi makanan, walaupun memang terbuat dari bahan makanan.

"Saya mendengar ada peringatan di kemasan tusuk gigi yang menyarankan untuk tidak menggorengnya menjadi makanan," ucap salah satu netizen.

Pejabat kesehatan menuturkan walaupun tusuk gigi tersebut dibuat dari bahan makanan seperti tepung, keamanan dari produk tersebut tidak dapat dijamin untuk dikonsumsi. Hal ini menegaskan kembali komitmen mereka mendukung lingkungan yang aman untuk penggunaan produk-produk higienis yang benar.

Tusuk gigi yang dianggap ramah lingkungan dan dapat lebih mudah terurai ini sering kali ditemukan di restoran Korea. Tusuk gigi ini juga sering digunakan untuk mengambil makanan kecil.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Heboh Tren Makan Tusuk Gigi Digoreng, BPOM Korsel Beri Warning"