Ilustrasi diabetes. (Foto: Getty Images/iStockphoto/AndreyPopov) |
Gejala diabetes kerap tidak disadari sehingga membuat penanganannya menjadi terlambat. Bahkan, gejala diabetes yang muncul di kulit pun sering dianggap sebagai kondisi yang biasa saja sehingga terabaikan.
Padahal, diabetes yang tidak ditangani sesegera mungkin dapat memicu terjadinya komplikasi serius pada sejumlah organ tubuh, mulai dari mata, ginjal, saraf, hingga jantung. Karena itu, penting untuk mengetahui gejala diabetes untuk mencegah komplikasi yang dapat mengancam nyawa.
Lantas, seperti apa saja gejala diabetes yang muncul di kulit? Dikutip dari American Academy of Dermatology Association, berikut pembahasannya.
1. Bintik-bintik di tulang kering
Bintik pada tulang kering merupakan salah satu gejala yang umum dialami pengidap diabetes. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal juga dengan sebutan dermapati diabetik.
Biasanya, bintik-bintik tersebut berbentuk lingkaran atau oval, dan memiliki warna coklat hingga merah kecoklatan. Pada awalnya, bintik-bintik tersebut sering terasa bersisik
2. Bercak gelap di lipatan tubuh
Diabetes juga dapat memicu gejala bercak hitam pada lipatan tubuh, seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Kondisi ini disebabkan oleh jumlah insulin dalam darah yang terlalu tinggi. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut juga dengan acanthosis nigricans.
3. Kulit mengeras dan menebal
Pengidap diabetes juga dapat mengalami gejala berupa penebalan dan pengerasan kulit, meskipun diabetesnya terkontrol dengan baik. Kondisi ini dikenal dengan sebutan scleredema diabetesorum.
Biasanya, penebalan dan pengerasan terjadi pada kulit di punggung atas. Kulit menebal dan mengencang secara perlahan dalam kurun waktu bulan hingga tahun. Kondisi ini juga bisa terjadi di leher, bahu, atau bagian tubuh lain, tapi tidak pernah di tangan ataupun kaki.
4. Benjolan kecil dan gatal
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan trigliserida dalam tubuh meningkat. Akibatnya, kulit dapat mengalami benjolan yang disebut dengan xanthomatosis eruptive.
Umumnya, benjolan akan memiliki warna kekuningan yang lebih terang daripada warna kulit. Pada orang berkulit gelap, benjolan akan berwarna keabu-abuan dan kuning. Benjolan biasanya muncul di pantat, paha, siku, dan lutut. Benjolan tersebut terkadang juga bisa terasa nyeri dan gatal.
5. Luka terbuka yang sulit sembuh
Kadar gula darah tinggi yang terjadi terus menerus dapat menyebabkan gangguan pada sirkulasi darah dan kerusakan saraf. Dua hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka. Alhasil, luka pada kulit bisa membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa pulih seperti semula.
Selain itu, kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat memicu luka terbuka pada kaki, atau yang disebut juga dengan ulkus diabetikum.
6. Benjolan atau bercak kuning di kelopak mata
Diabetes yang tidak terkontrol dapat membuat kadar lemak dalam darah meningkat. Kadar lemak yang tinggi dalam darah dapat memicu gejala berupa bercak atau benjolan pada mata yang disebut dengan xanthelasma.
Terlepas dari warna kulit pengidapnya, bercak atau benjolan xanthelasma memiliki warna kuning atau oranye kekuningan.
7. Kutil
Kutil atau skin tag adalah jaringan lunak tidak berbahaya yang dapat tumbuh di kulit tubuh manapun. Terkadang, kutil dapat menempel erat pada kulit atau tumbuh menonjol.
Meski kutil dapat muncul di mana saja, umumnya paling sering terjadi di kelopak mata, leher, ketiak, dan selangkangan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "7 Gejala Diabetes yang Bisa Muncul di Kulit, Termasuk Ketiak Menghitam"