Buka puasa dengan gorengan rasanya memang menggoda (Foto: Rengga Sencaya) |
Saat puasa, umat muslim disunahkan untuk berbuka dengan yang manis seperti kurma. Tapi apa daya, gorengan terkadang jauh lebih menggoda. Hati-hati lho, jangan kebanyakan.
Gorengan memang enak, apalagi untuk disantap di sore hari sembari berkumpul dengan rekan-rekan. Namun begitu, dokter gizi Dr dr Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, SpGK (K) menyarankan untuk tidak terlalu banyak makan gorengan saat berbuka.
"Terlalu banyak gorengan, efeknya perutnya begah, pada saat salat males, ngantuk," kata dr Nurul dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.
"Terus pada saat makan utamanya, yang seharusnya dapat nutrisi lengkap, malah nggak makan karena udah kenyang," lanjutnya.
Menurut dr Nurul, gorengan umumnya didominasi tepung yang membuatnya sangat tinggi kalori. Ditambah dengan tajil serba manis lain seperti kolak pisang, gorengan bisa memberikan kalori setara dengan seporsi nasi lengkap dengan lauk dan sayurannya.
"Pantesan saja kenyang, tapi dapetnya apa? Cuma dapet tepung, dapet lemak yang tinggi, proteinnya kecil," kata dr Nurul.
Salah satu yang perlu diwaspadai ketika terlalu sering dan banyak makan gorengan saat berbuka adalah risiko berat badan mengalami kenaikan selama Ramadan. Selain itu, risiko kadar gula tidak terkontrol, kolesterol naik, tensi berantakan, juga perlu diantisipasi ketika punya masalah kesehatan teryentu.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Buka Puasa dengan Gorengan Memang Nggak Sehat, Tapi Kok Ya Enak?"