Hagia Sophia

27 March 2024

Kasus DBD Terus Naik, Siapkah RS Menanganinya? Ini Kata Menkes

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Andhika Prasetia)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti tren kasus demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat di Indonesia. Walaupun memang ada tren peningkatan, Menkes Budi menuturkan bahwa kondisi DBD di Indonesia relatif masih terkendali.

Menkes Budi menuturkan walaupun tren peningkatan kasus DBD sedang naik, kenaikan kasus menurutnya masih dalam batas normal.

"Bed-bed di rumah sakit vertikal itu relatif masih sangat oke. Jadi jumlahnya orang yang terkena DBD itu naik, tapi naiknya masih dalam batas normal di mana setiap kali ada pergantian musim itu," kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).

Ia berkata bahwa tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit vertikal juga masih cenderung baik. Ketersediaan kasur rumah sakit untuk pasien DBD juga masih banyak sehingga kesiapan untuk menerima pasien DBD juga masih aman.

Namun, Menkes Budi menuturkan bahwa yang terkadang menjadi masalah adalah ketika masyarakat tidak mengetahui di mana tempat tidur rumah sakit itu tersedia.

"Bed-bed kita di rumah sakit vertikal itu masih ada, jadi begitu saya cek ini ada masalah di referalnya. Jadi orang nggak tahu ada di mana ada bed yang kosong," ujar Menkes Budi.

"Perlakuan pasien DBD kita kan sudah standar ya, bagus, ya seharusnya itu kemungkinan untuk sembuh tinggi sekali," ungkapnya.

Walaupun cenderung terkendali, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit DBD. Langkah 3M menjadi salah satu cara untuk melakukan pencegahan DBD yang ampuh untuk diterapkan di rumah.

Hal ini penting untuk mencegah munculnya nyamuk aedes aegypti, penyebab DBD, muncul di rumah.

"Yang penting sekarang teman-teman harus 3M menguras, menutup, dan mendaur ulang jadi pastiin nyamuk-nyamuknya itu nggak ada," tandasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus DBD Naik Terus, Ada Risiko Pasien di RS Membludak? Menkes Bilang Gini"