Hagia Sophia

26 March 2024

Kompetisi Sunat di China Diikuti Lebih dari 100 Dokter Bedah

Foto: thinkstock

Para ahli bedah di China mengadakan kontes operasi sunat. Penilaian kompetisi ini didasari dari keahlian teknis dan perawatan pasca operasi.

Diberitakan South China Morning Post, lebih dari 100 dokter bedah di China ikut serta dalam kompetisi sunat yang diselenggarakan live secara online ini. Operasi ini berdurasi tiga jam dan dibagikan di media sosial China.

Setiap dokter yang ambil bagian menyajikan video sunat berdurasi enam menit yang telah direkam sebelumnya dengan komentar langsung. Juri menilai operasi berdasarkan teknik, penjelasan, dan inovasi.

Beberapa kontestan memamerkan inovasi dalam teknik, seperti perangkat perlindungan penis pasca operasi buatan sendiri dan penerapan salep pasca operasi yang cermat.

Dokter pemenang, ahli urologi Jiang Qiqi, menjelaskan manfaat sunat dengan menggunakan ilustrasi komik, dan mendapatkan pujian karena menunjukkan kepedulian humanistik yang jarang dilakukan oleh dokter di China.

"Dalam kepercayaan tradisional China, segala sesuatu yang berhubungan dengan "seks" cenderung tabu," ungkapnya.

Kontes ini disiarkan secara langsung, dan para penonton yang berasal dari kalangan masyarakat umum harus menjalani proses verifikasi identitas yang ketat untuk mengonfirmasi bahwa mereka adalah "pengamat yang serius".

"Awalnya, melihat begitu banyak organ reproduksi pria membuat saya merasa sedikit penasaran dan malu, namun saya segera beradaptasi dan fokus pada operasi," kata salah satu penonton.

Di China, biaya sunat di rumah sakit biasa berkisar antara 2.000 hingga 4.000 yuan atau sekitar Rp 8,7 juta, dengan prosedur memakan waktu sekitar 30 menit dan tidak memerlukan rawat inap. Bagi banyak orang di China daratan, sunat dipandang sebagai "modifikasi tubuh yang memalukan" dan kurangnya pemahaman yang akurat mengenai prosedurnya.

Salah satu dokter menceritakan kasus seorang pasien yang mengalami nyeri penis yang parah saat melakukan hubungan seksual, yang menyebabkan keraguan diri yang ekstrem dan absen dari rumah selama 30 tahun. Setelah menjalani pemeriksaan, diketahui bahwa kanker penis disebabkan oleh kulup di penisnya.

Sekitar sepertiga pria di seluruh dunia telah disunat karena alasan agama, budaya, atau kesehatan. Tingkat sunat pada pria relatif rendah di China. Pada tahun 2016, diperkirakan 14 persen pria China yang disunat.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Lebih dari 100 Dokter Bedah di China Ikut Kompetisi Operasi Sunat, Ini Tujuannya"