Ilustrasi kanker serviks. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream) |
Diperkirakan setidaknya ada lebih dari 15 ribu kanker serviks di Indonesia setiap tahun. Hal ini menjadikan kanker serviks sebagai jenis kanker terbanyak pada wanita RI setelah kanker payudara dengan jumlah total kasus 36.633 kasus, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2021.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Fitriyadi Kusuma, SpOG Subsp Onk mengungkapkan angka kematian kanker serviks di Indonesia juga tergolong tinggi. Total ada sebanyak 21.003 kasus kematian kasus kanker serviks di Indonesia pada data yang sama.
"Berarti artinya setiap dua menit ada kasus baru dan setiap satu jam ada satu orang yang meninggal karena kanker serviks di Indonesia. Karena coverage skrining-nya masih di bawah 10 persenan," ucap dr Fitriyadi dalam acara temu media, Senin (22/4/2024).
dr Fitriyadi menyebut bahwa ada beberapa faktor risiko kanker serviks yang harus diwaspadai. Beberapa di antaranya seperti hubungan seksual di usia dini hingga kebiasaan ganti pasangan seksual.
Hal ini menjadi penting diwaspadai karena Human papillomavirus (HPV) yang menjadi penyebab utama kanker serviks umumnya menyebar melalui kontak seksual.
"Aktivitas seksual terlalu dini di bawah 20-17 tahun dia sudah melakukan aktivitas seksual, karena mulut rahim masih pematangan maturasi banyak energi yang dibutuhkan. Kalau HPV masuk dia 'senang' masih banyak protein yang bisa digunakan untuk replikasi lebih baik," jelasnya.
Selain itu, faktor risiko kanker serviks lain yang juga harus diwaspadai adalah imunitas rendah, kebiasaan merokok, hingga kehamilan berulang. Menurut dr Fitriyadi, imunitas rendah merupakan salah satu 'biang kerok' dari mudahnya orang sakit dengan berbagai sebab.
Belum lagi dengan kebiasaan merokok, maka virus HPV akan lebih mudah untuk berkembang.
"Merokok ini juga penting, seseorang kena HPV dan dia dalam keadaan merokok, HPV-nya juga jadi senang karena dia mudah berkembang. Kehamilan berulang juga jadi salah satu faktor ya karena berkaitan juga dengan imunitas yang lebih rendah," tandasnya.
Berikut ini adalah gejala-gejala kanker serviks yang harus diwaspadai oleh masyarakat:
- Perdarahan vagina yang tidak biasa, terutama setelah berhubungan intim.
- Keputihan vagina yang berubah, baik segi kuantitas, konsistensi, dan aroma.
- Sakit saat berhubungan seksual atau ketidaknyamanan di area pelvis.
- Nyeri panggul yang dapat terjadi di satu atau lebih area panggul.
- Kelelahan dan anemia.
- Penurunan berat badan tanpa alasan jelas.
- Rasa tidak nyaman, termasuk kesulitan mengontrol saat buang air kecil.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter 'Spill' 3 Hal yang Tak Disadari Sebabkan Kanker Serviks di Wanita RI"