Hagia Sophia

25 April 2024

Kasus DBD Nyaris Naik 3 Kali Lipat, 50 Persen Pasien Tidak Miliki Keluhan

Pasien dirawat karena DBD (Foto: Enggran Eko Budianto)

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr Imran Pambudi mengatakan kasus demam berdarah di Indonesia sempat mengalami penurunan di 2023, yakni dari 143 ribu kasus di 2022, menjadi 115 ribu di 2023.

Namun karena adanya perubahan iklim pada 2024, hal ini memicu meningkatnya kasus DBD hingga nyaris 3 kali lipat.

Menurut informasi terakhir pada minggu ke 15 di 2024, jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai 62.001 pasien. Sementara, pada minggu yang sama di 2023, jumlah kasus DBD 'hanya' 22.551 kasus. Artinya, terjadi kenaikan hampir tiga kali lipat.

Karena hal tersebut, dr Imran menyampaikan sistem diagnosis DBD perlu ditingkatkan agar dapat mengetahui penyakit yang bersifat zoonosis serta yang disebabkan oleh lingkungan.

"Kita butuh deteksi, seperti yang Pak Menteri bilang, yang menyebut tentang rapid test, karena ini perlu didistribusikan di fasilitas kesehatan dasar kita," kata dr Imran dalam International Arbovirus Summit Indonesia 2024, yang disiarkan di YouTube Kemenkes RI, Selasa (23/4/2024).

Ia mengatakan, DBD memiliki konsekuensi yang parah apabila penyakit tersebut telat mendapatkan penanganan.

Di sisi lain, dr Imran juga mengatakan gejala DBD saat ini tak lagi berupa gejala klasik atau khas, sehingga perlu diwaspadai. Menurutnya, sekitar 50 persen kasus demam berdarah dengue tak memiliki gejala atau tidak bergejala.

Oleh karena itu, dr Imran menyebut perlu adanya sistem yang sensitif guna mendeteksi penyakit tersebut. Sistem tersebut, kata dia, harus dapat mendeteksi penyakit baik yang ditularkan melalui binatang atau disebabkan karena lingkungan, termasuk yang terdampak perubahan iklim.

"Perubahan iklim tak hanya membebani pelayanan kesehatan, karena membuat kasus semakin naik dan naik, tetapi kami juga menimbang bahwa perubahan iklim akan membebani sistem kesehatan. Sebagai contoh kekeringan," tutur dr Imran.

Ketika desa diterpa kekeringan, kata dr Imran, orang-orang pun pindah ke kota. Ketika pindah ke kota, maka kota semakin padat dan hal itu dapat membuat kasus semakin naik.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, 50 Persen Pasien Keluhkan Gejala Ringan"