Hagia Sophia

25 April 2024

Australia Peringatkan Warganya yang Baru Pulang dari Bali, Ini Alasannya

Ilustrasi turis Australia dirawat setelah terkena DBD (Foto: Getty Images/iStockphoto/sutichak)

Seorang wanita di Queensland, Australia, menceritakan pengalamannya masuk rumah sakit di Ubud, Bali, setelah terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Selama 10 hari di Bali, turis tersebut mengaku tak melihat satupun nyamuk atau digigit nyamuk. Akan tetapi, ia mendadak dinyatakan positif terkena demam berdarah dengue.

"Menahannya terbukti sulit. Suhu saya antara 39 celcius dan 40 celcius selama lebih dari 40 jam," katanya dikutip dari 7News.

"Kelima kalinya ke Bali sampai sekarang belum ada drama. Syukurlah untuk asuransi. Saya akan tes darah setiap hari selama seminggu ke depan atau mungkin dua kali sehari," lanjutnya.

Terkait hal ini, Otoritas Kesehatan Australia buka suara. Mereka mencatat adanya peningkatan infeksi demam berdarah dengue yang terdeteksi pada warganya yang kembali dari Bali dalam beberapa tahun terakhir.

Juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia juga mengatakan kepada 9news.com.au bahwa demam berdarah dengue paling umum terjadi selama musim hujan, yang biasanya berlangsung dari bulan November hingga April.

"Cara terbaik untuk mencegah demam berdarah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk," kata juru bicara tersebut dikutip dari 9News.

"Pemerintah mendorong semua wisatawan untuk membaca saran perjalanan ke Indonesia di Smarttraveller sebelum mereka melakukan perjalanan, serta saran mengenai Penyakit Menular dan Demam Berdarah," imbuhnya lagi.

Virus yang ditularkan oleh nyamuk ini banyak ditemukan di Bali, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya. Jumlah kasus DBD di seluruh Indonesia bahkan naik nyaris tiga kali lipat dibanding tahun lalu.

Menurut data Kemenkes RI, pada minggu ke-15 tahun 2024 jumlah kasus DBD mencapai 62.001 pasien. Sementara, pada minggu yang sama di 2023, jumlah kasus DBD 'hanya' 22.551 kasus. Artinya, terjadi kenaikan hampir tiga kali lipat.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Bangli, Bali, mengatakan peningkatan kasus telah terdeteksi di Kabupaten Bangli.

"Meskipun kasus DBD di Kabupaten Bangli mengalami peningkatan sebesar 65 persen dibandingkan posisi Maret 2023, namun bersyukur tidak ada pasien DBD yang meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nyoman Arsana.

Gejalanya bisa berupa demam mendadak, sakit kepala dan menggigil, pembengkakan kelenjar, mual dan muntah.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Australia Wanti-wanti Warganya yang Baru Pulang dari Bali, Ada Apa?"