Suasana CFD terakhir sebelum masuk bulan puasa. (Foto: DetikHealth/Averus Al Kautsar) |
Walaupun sebentar lagi masuk bulan puasa, warga DKI Jakarta nampaknya masih tetap bersemangat berolahraga di kawasan Car Free Day (CFD) Bundaran HI dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Aktivitas masyarakat ini menjadi momen 'olahraga closingan' warga sebelum akhirnya nanti berpuasa sebulan penuh.
Walaupun selama bulan Ramadan asupan makanan dan minuman akan terbatas, hal tersebut tidak menjadi penghalang warga DKI untuk tetap berolahraga. Ketika ditemui oleh detikcom, tak sedikit dari mereka mengaku akan putar otak mengatur olahraga mereka agar bisa tetap aktif selama berpuasa.
Paling banyak dilakukan adalah menentukan waktu olahraga yang tepat dan menurunkan intensitas latihan selama berpuasa. Hal ini menurut mereka sangatlah penting, terlebih selama berpuasa tubuh akan cenderung lebih sering lemas. Berolahraga secara rutin dapat menjadi salah satu 'senjata' mengatasi hal tersebut.
Salah seorang warga Malang yang kini tinggal di Jakarta Pusat, Diko (23) menuturkan olahraga selama bulan puasa masih sangat mungkin untuk dilakukan. Oleh karena itu, menurutnya sangat penting untuk menjaga tubuh tetap fit selama berpuasa dengan berolahraga.
"Olahraga saat bulan puasa masih sangat penting. Olahraganya bisa dibuat fleksibel aja misalnya intensitas atau bobotnya dikurangi, jadi masih mungkin banget untuk tetap dilakukan," ucap Diko ketika ditemui detikcom, Minggu (10/3/2024).
Diko menuturkan kesadaran akan pentingnya olahraga sangat diperlukan untuk menjaga rutinitas aktivitas fisik. Pada akhirnya, hal tersebut menurutnya menjadi 'pondasi' awal untuk membentuk sebuah kebiasaan baik rutin berolahraga.
"Penting itu niat di awal jadi kita harus aware bener-bener, setelah itu ketahui juga kapasitas tubuh kita itu seperti apa. Bisa olahraga seberapa, jamnya kapan, itu perlu diketahui semua," sambungnya.
Sama halnya dengan Diko, Yudit (23) asal Jakarta Selatan mengatakan olahraga rutin secara umum menurutnya sangat penting. Terlebih ia sebagai karyawan yang 'banyak duduk' ketika bekerja sulit aktif dan kurang bergerak.
"Menurut saya sih tetap wajib ya olahraga saat puasa, mungkin dengan gerakan yang lebih ringan, yang penting harus gerakin badan. Apalagi kita sebagai pekerja cuma duduk diam terus di kursi nggak gerak wah itu nggak bisa juga. Bisa jadi sumber penyakit juga," ujar Yudit.
Yudit tak menyangkal bahwa menciptakan kebiasaan rajin berolahraga mungkin akan menjadi sulit untuk sebagian orang. Namun, menurutnya kebiasaan ini mau tidak mau harus dibentuk secara perlahan karena berolahraga merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk pola hidup sehat.
"Selain olahraga mungkin tips yang bisa diterapin makan makanan sehat jangan lupa, jaga tidur dan lain-lain. Apalagi sekarang kan ya banyak usia-usia anak muda sudah penyakitan, masih muda sudah banyak penyakitnya, makanya dari sekarang kalau bisa atur pola hidup sehat sih," pungkasnya.
Olahraga di Bulan Puasa
Spesialis kedokteran olahraga dr Elyse, SpKO menuturkan aktivitas fisik ketika sedang berpuasa tetaplah penting. Namun, menurutnya memang diperlukan penyesuaian lebih agar olahraga yang dilakukan tidak mengganggu puasa atau bahkan mengakibatkan masalah kesehatan selama puasa.
Ia menuturkan bahwa olahraga ketika berpuasa lebih ditujukan untuk menjaga level kebugaran tubuh.
"Ketika di bulan Ramadan yang kita jadikan target (olahraga) itu lebih ke konsistensi, bukan target untuk meningkatkan kebugaran kita," kata dr Elyse dalam kesempatan yang berbeda.
"Jadi ketika kita mau melakukan aktivitas fisik atau hidup aktif, hanya untuk menjaga atau maintenance untuk kebugaran kita. Jadi jangan menambah load atau beban latihan saat bulan Ramadan," tandasnya.
Oleh karena itu, menurutnya apabila seseorang ingin berolahraga berat pada saat bulan puasa, terlebih saat program penurunan berat badan, ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter terpercaya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Warga DKI Bicara Soal Pentingnya Tetap Olahraga ketika Puasa, Begini Kata Mereka"