istimewa (klikdokter.com) |
Kementerian Kesehatan RI melaporkan ada 7 kasus anak yang keracunan nitrogen imbas 'chiki ngebul' di Tasikmalaya, Jawa Barat. Adapun ketujuh anak dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan begah perut saat mengonsumsi jajanan 'chiki ngebul'.
Dari tujuh kasus yang dilaporkan, satu anak dilarikan ke rumah sakit untuk dioperasi. Meskipun demikian kondisi anak tersebut saat ini sudah membaik dan diizinkan pulang dari rumah sakit.
"Kalau yang satu kasus ini gejalanya nyeri perut mendadak dan perut bertambah besar. Jadi seperti ususnya bocor," beber Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Kamis (6/1/2023).
"Anaknya sudah sehat sekarang. Begitu juga yang 6 lainnya," ungkap dr Nadia.
Kemenkes tetap mengingatkan agar masyarakat mewaspadai dan melaporkan jika ada kasus keracunan nitrogen cair usai mengonsumsi 'chiki ngebul'. Pihaknya juga mengimbau agar seluruh dinas kesehatan baik di provinsi maupun kabupaten/kota segera melakukan respons cepat jika ditemui kasus serupa.
Dampak Mengonsumsi Nitrogen Cair
Sebagaimana diketahui chiki ngebul atau ice smoke merupakan jajan yang banyak diminati anak-anak karena bisa mengeluarkan asap bak naga saat dikonsumsi. Asap ini berasal dari nitrogen cair yang memiliki suhu ekstrem di bawah titik beku es biasa.
Adapun konsumsi nitrogen cair bisa menyebabkan cold burn atau frostbite. Bahkan beberapa kasus ekstrem mengatakan ice smoke bisa menyebabkan kerusakan internal pada organ.
Dr dr Darma, SPKK(K), FINSDV, FAADV, dari DNI Skin Centre beberapa waktu lalu menjelaskan cold burn atau luka bakar dingin merupakan kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. Luka bakar dingin ini dapat terjadi melalui sejumlah faktor, seperti paparan dingin yang berkepanjangan.
Adapun resiko bahaya nitrogen cair apabila bersentuhan dengan tubuh, yaitu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ.
"Namun, tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak. Dalam kebanyakan kasus, cedera terjadi ketika kulit telanjang dan jaringan terbuka lainnya bersentuhan dengan Nitrogen cair selama lebih dari beberapa detik. Misalnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang menahan makanan berlapis Nitrogen cair di mulutnya terlalu lama, atau jika camilan menempel di gusinya," tutur dr Darma.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bikin 7 Anak di Tasikmalaya Keracunan, Ini Bahaya Nitrogen Cair di Chiki Ngebul"