Kasus anak-anak tak sengaja mengkonsumsi ganja meningkat di AS. (Foto: Getty Images/iStockphoto/MysteryShot) |
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Selasa (4/1/2023) mengungkapkan jumlah anak kecil, terutama balita, di Amerika Serikat (AS) yang tidak sengaja mengkonsumsi ganja meningkat tajam selama lima tahun. Ini terjadi karena semakin banyak negara bagian di AS yang melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi.
Dikutip dari AP News, lebih dari 7.000 kasus anak-anak di bawah 6 tahun dilaporkan mengkonsumsi makanan mengandung ganja antara 2017 dan 2021. Jumlah tersebut naik dari sekitar 200 anak menjadi lebih dari 3.000 anak per tahunnya.
Akibatnya, hampir seperempat dari anak-anak tersebut dirawat di rumah sakit. Menurut analisis baru dalam jurnal Pediatrics, beberapa anak-anak juga mangalami sakit parah.
Menurut penelitian itu, lebih dari setengah anak-anak yang tidak sengaja mengkonsumsi ganja masih berusia 2-3 tahun. Sebanyak 97 persen kasus tersebut terjadi pada anak saat berada di rumah.
Bahkan, hampir 600 anak atau sekitar 8 persen anak yang tidak sengaja mengkonsumsi ganja ini harus dirawat di unit perawatan kritis.
Hal itu tentunya berdampak pada kesehatan anak. Sebagian besar dari anak-anak tersebut mengalami kondisi depresi sistem saraf pusat dan gejala lainnya, seperti masalah pernapasan, detak jantung lebih cepat, hingga muntah.
Dari Mana Asalnya?
Ahli toksikologi medis di Southern Illinois School of Medicine sekaligus pemimpin studi, Dr Marit Tweet, mengatakan ada banyak produk mengandung THC yang dikemas menyerupai camilan. Misalnya seperti permen karet, permen, atau kue.
Diketahui, THC atau tetrahidrokanabinol ini salah satu psikotropika yang merupakan senyawa utama dari ganja. Di AS, sekitar 37 negara bagian sudah mengizinkan penggunaan mariyuana untuk tujuan medis dan 21 negara bagian mengatur penggunaan rekreasi untuk orang dewasa.
Untuk mencegah kasus ini semakin bertambah, Dr Tweet mengimbau agar orang tua lebih waspada saat memberikan sesuatu pada anaknya. Selain itu, ia sangat berharap ada lebih banyak undang-undang terkait pengemasan produk ganja ini.
"Ketika (ganja) dikemas dalam bentuk permen atau kue, orang tidak bisa melihat itu seperti bahan kimia rumah tangga atau hal lain yang bisa terpapar seorang anak," jelas Dr Tweet yang dikutip dari AP News, Kamis (5/1).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Banyak Balita di AS Tak Sengaja Makan Ganja, Kok Bisa?"