Bos NASA Khawatir China Akan Kuasai Bulan Foto: AP/Ng Han Guan |
Administrator NASA Bill Nelson memperingatkan Amerika Serikat sedang dalam perlombaan luar angkasa atau space race dengan China. Nelson juga khawatir jika AS kalah maka China bisa saja menguasai Bulan.
Dalam wawancara dengan Politico, Nelson mengatakan jika China memenangkan space race maka mereka bisa saja mendirikan teritori di Bulan dan mendominasi area yang kaya akan mineral dan sumber daya lainnya, atau bahkan menghalangi negara lain untuk terbang ke Bulan.
Nelson menegaskan persaingan antara AS dan China semakin intens dan dua tahun ke depan akan menentukan negara mana yang bisa sukses terlebih dahulu.
"Itu faktanya: kita sedang dalam perlombaan luar angkasa," kata Nelson kepada Politico, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (3/1/2023).
"Dan memang benar bahwa kami sebaiknya berhati-hati agar mereka tidak sampai ke suatu tempat di Bulan dengan kedok penelitian ilmiah. Dan bukan tidak mungkin mereka berkata, 'Awas, kami di sini, ini wilayah kami,'" sambungnya.
Nelson kemudian menyamakan ambisi China untuk menguasai Bulan dengan agresinya di Laut China Selatan di mana mereka mendirikan pangkalan militer. "Jika kalian meragukan itu, lihat apa yang mereka lakukan dengan Kepulauan Spratly," ujar Nelson.
Tahun lalu, program luar angkasa China meluncurkan beberapa misi untuk mengelilingi orbit Bulan dan bahkan mengambil sampel dan mengembalikannya ke Bumi. China sudah merencanakan fase ketiga program tersebut yaitu membangun pusat penelitian di dekat kutub selatan Bulan pada tahun 2025.
Pada Desember kemarin, pemerintah China mengungkap visinya untuk mendaratkan misi berawak di Bulan, transportasi dan infrastruktur luar angkasa. China juga sudah mengumumkan rencananya untuk mendaratkan taikonaut di permukaan Bulan pada akhir dekade ini.
Sementara itu NASA baru saja menyelesaikan misi Artemis 1 yang mengirimkan kapsul Orion tanpa awal mengelilingi Bulan. Misi ini akan dilanjutkan dengan Artemis 2 pada 2024 yang akan membawa astronaut ke orbit Bulan, dan Artemis 3 pada 2025 untuk mendaratkan astronaut di Bulan.
NASA menggunakan roket Space Launch System yang dikembangkan sendiri untuk misi Artemis 1. Sedangkan untuk Artemis 3 NASA bekerjasama dengan SpaceX, perusahaan luar angkasa yang dipimpin Elon Musk.
"Saya menanyakan pertanyaan itu setiap hari: 'Bagaimana progres SpaceX?' Dan semua manajer kami memberitahu saya bahwa mereka sudah memenuhi semua pencapaian mereka," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Bos NASA Khawatir Bulan Akan Dikuasai China"