Horornya macet di Jakarta. (Foto: Ari Saputra) |
Kemacetan yang terjadi di Jakarta diketahui terus meningkat pasca pencabutan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Bahkan kemacetan Jakarta pada saat ini sudah lebih parah semenjak sebelum pandemi di tahun 2019 bila melihat data dari TomTom Traffic Index.
Tingkat kemacetan yang terjadi di Jakarta pada Senin (13/2/2023) jam 7.55 WIB sudah mencapai 61 persen, sedangkan di hari dan di jam yang sama tingkat kemacetan pada tahun 2019 hanya sekitar 56 persen.
Selain meningkatkan masalah polusi yang semakin besar, kemacetan parah yang terjadi di Jakarta ini bisa menyebabkan masalah kesehatan. Ketika sedang terjebak di kemacetan, pengguna kendaraan tentu akan duduk di dalam mobil dengan waktu yang lebih lama.
Kenapa duduk di mobil dalam waktu lama berbahaya?
Tidak banyak bergerak di kursi kemudi dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan. Tubuh manusia diciptakan untuk berdiri tegak. Jantung dan sistem kardiovaskular yang ada pada tubuh akan bekerja lebih efektif jika tubuh berdiri.
Tak hanya itu, usus pun juga bisa bekerja dengan lebih efektif dan maksimal ketika tubuh dalam posisi berdiri. Berikut ini adalah beragam masalah kesehatan yang terjadi bila terlalu lama duduk di dalam mobil:
1. Masalah Berat Badan
Dikutip dari BetterHealth Channel, ketika tubuh bergerak, maka otot juga akan membantu proses pencernaan dan juga gula yang dikonsumsi. Jika terlalu lama duduk, maka kerja pencernaan tidak akan efisien sehingga lemak dan gula yang dikonsumsi akan tertahan sebagai lemak dalam tubuh.
2. Rasa Cemas dan Depresi
Orang yang terlalu lama duduk, terlebih saat di kemacetan memiliki risiko untuk mengalami kecemasan dan depresi yang lebih besar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kesehatan mental dan juga produktivitas dalam melakukan pekerjaan.
3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Duduk dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah penyakit jantung. Dalam sebuah studi yang dilakukan, pria yang duduk nonton TV lebih dari 23 jam seminggu memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 64 persen lebih tinggi daripada pria yang hanya menonton televisi selama 11 jam seminggu.
Tak hanya itu saja, beberapa ahli juga mengatakan bila tubuh yang tak aktif dan sering duduk memiliki risiko terkena serangan jantung dan stroke 147 persen lebih besar.
4. Leher dan Pundak Kaku
Duduk terlalu lama dalam mobil ketika di tengah kemacetan juga dapat membuat leher dan pundak menjadi kaku hingga merasakan sakit.
5. Meningkatkan Risiko Pembekuan Darah
Duduk di dalam mobil terlalu lama saat kemacetan atau perjalanan jauh juga bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius seperti deep vein thrombosis (DVT). DVT atau trombosis vena merupakan penggumpalan darah pada pembuluh darah vena dalam.
Gejala yang biasanya dialami adalah rasa nyeri saat menekuk kaki, warna kaki yang berubah menjadi pucat, merah, atau menjadi gelap, hingga muncul pembengkakan. Penyakit ini harus segera diobat agar gumpalan darah tidak pecah dan dapat menuju paru-paru.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Efek Duduk Terlalu Lama di Mobil Gegara Macet, Salah Satunya Sakit Jantung"