 |
| Alasan Hari Valentine Dipilih untuk Utarakan Kasih Sayang Menurut Psikolog (Foto: thinkstock) |
Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari menjadi hari penuh kasih sayang. Orang-orang biasanya akan merayakannya bersama orang terkasih mulai dari pasangan, keluarga, hingga sahabat.
Rasa kasih sayang sebenarnya bisa diungkapkan setiap hari dan setiap saat. Namun mengapa orang cenderung tetap merayakan hari kasih sayang walaupun cinta bisa diungkapkan setiap saat?
Menurut psikolog klinis Irma Gustiana S Psi, M Psi hal tersebut rupanya sangat berkaitan dengan unsur simbolik. Sejarah Hari Valentine yang sudah ada semenjak dulu perlahan menjadi simbol di budaya masyarakat saat ini.
"Jadi sebenarnya kalau kita merayakan Valentine itu kan sebenarnya hanya simbol waktu. Karena memang sejarahnya ada dan kemudian sebenarnya memang bukan dari budaya kita ya, tetapi sekarang sudah mulai di budaya kita sendiri menjadi simbol," ucap Irma saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).
Irma melanjutkan jika hari kasih sayang itu seharusnya bisa dilakukan setiap hari. Tak perlu menunggu hari-hari tertentu untuk bisa menunjukkan kasih sayang pada orang tercinta.
"Tapi sebenarnya ungkapkan kasih sayang itu kan setiap hari muatannya. Muatannya memang harus setiap hari, jangan sampai kita 'yaudahlah entar aja pas Hari Ibu, Hari Valentine atau hari-hari khusus'. Tapi sebetulnya harus sekali kita membuat hari itu ya setiap hari ya Hari Valentine, setiap hari itu hari kasih sayang. Kenapa enggak?" sambungnya lagi.
Kembali menyinggung soal unsur simbolik, menurut Irma Hari Valentine kerap dirayakan karena sudah menjadi sebuah pengingat tahunan untuk melakukan apresiasi terhadap orang-orang tercinta.
"Simbolis aja. Mengingatkan me-reminder bahwa ada lho dalam tahun-tahun itu waktu-waktu penting yang ternyata kita sebagai individu perlu untuk bisa merayakan apresiasi lah gitu," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Alasan Hari Valentine Dipilih untuk Utarakan Kasih Sayang Menurut Psikolog"