China umumkan endemi COVID-19. (Foto: iStock) |
Otoritas Kesehatan di China mengklaim bahwa pada dasarnya, epidemi COVID-19 di negara tersebut sudah berakhir. Namun, kasus belum sepenuhnya selesai karena ditemukan tujuh kasus impor COVID-19 dengan subvarian Omicron XBB.1.5 atau disebut varian Kraken yang bersifat amat menular.
Hal itu disampaikan oleh para pejabat pada Kamis (23/2/2023). Dalam kesempatan tersebut, sejumlah departemen datang untuk membahas kemenangan besar yang menentukan China atas COVID-19. Disinggungnya, hal itu telah menjadi contoh bagi negara-negara berpenduduk padat tentang cara pencegahan dan pengendalian virus Corona.
Dalam jumpa pers hari itu juga, pemerintah China mengakui negaranya telah memperkuat sistem perawatan kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus ke daerah pedesaan. Ditambah menurutnya, tempat perawatan kritis telah bertambah menjadi 404 ribu dari sebelumnya 198 ribu.
Pekan lalu, para pemimpin China mengklaim tingkat kematian pasien COVID-19 di negaranya tergolong paling rendah di dunia. Walaupun di samping itu, para ahli kesehatan mempertanyakan data ketika virus Corona melonjak besar-besaran di China, terlebih setelah pemerintah China mencabut aturan ketat 'Zero-COVID' yang sebelumnya sempat berlangsung selama tiga tahun.
Sekolah China Ditutup gegara Takut Kombinasi COVID-19 dan Flu
Sebelumnya muncul juga laporan, sejumlah sekolah di China menghentikan aktivitas pembelajaran di awal pekan ini untuk membendung penyebaran COVID-19 dan kemunculan patogen lain seperti flu dan norovirus. Mereka khawatir perihal 'Twindemik', yakni gelombang kombinasi COVID-19 dan influenza yang memburuk di China.
Sebanyak 10 siswa di kelas dua dalam kelas yang sama di timur Hangzhou dinyatakan positif COVID-19 akhir pekan lalu. Gegara temuan kasus itu, otoritas pendidikan setempat menangguhkan aktivitas kelas selama empat hari mulai Senin.
Shanghai mengambil langkah serupa. Di sana, aktivitas belajar tatap muka ditangguhkan setelah empat murid SD didiagnosis menderita flu. Begitu juga di sejumlah sekolah di provinsi Zhejiang, ibu kota Beijing, pemerintah menerapkan kebijakan serupa terkait aktivitas pengajaran imbas merebaknya kasus flu.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "China Klaim COVID-19 di Negaranya Sudah Berakhir, Tapi..."