Begini anjuran minum teh dan kopi menurut ahli gizi di bulan Ramadan. (Foto: Thinkstock) |
Bagi pecinta kopi, sulit rasanya tidak mengonsumsi minuman tersebut setiap hari. Terlebih, bagi mereka yang terbiasa mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Pasalnya, terdapat kafein yang memiliki zat adiktif sehingga membuat beberapa orang kecanduan. Tidak hanya kopi, teh juga menimbulkan efek demikian.
Namun, muncul kekhawatiran meminum kopi dan teh selama bulan puasa bisa membuat seseorang mudah mengalami dehidrasi. Lantas, apa yang perlu diperhatikan oleh para pecinta kopi dan teh selama bulan ramadan?
Menurut dr Christopher Andrian, M Gizi, SpGK dari RS Siloam TB Simatupang, konsumsi makanan selama bulan Ramadan terutama ketika sahur harus komplit dan seimbang. Porsi makan sebaiknya terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Cakupan makanan ini harus sama seperti saat berbuka puasa.
"Jadi komposisinya komplit. Jangan saat sahur cuma kopi atau teh manis doang. Itu malah kebutuhannya nggak akan terpenuhi dengan baik karena sahur itu tujuannya buat memenuhi kebutuhan harian kita saat puasa," ungkap dr Christopher kepada detikcom, Jumat (17/3/2023) di kawasan TB Simatupang.
Ia menambahkan, hanya meminum kopi atau teh selama berbuka puasa atau sahur bisa memicu diuretik. Karenanya, ia berpesan agar masyarakat membarengi konsumsi kopi dan teh dengan asupan cairan lain.
"Diuretik membuat pipis terus. Minum kopi saat sahur. Habis itu pipis, pipis, pipis. Saat puasanya, dehidrasi. Haus banget. Kering. Itu akan membuat risiko juga, baik dari kopi atau teh karena sama-sama kafein," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Boleh-boleh Saja Minum Kopi dan Teh Selama Puasa, Tapi Catat Batasannya"