Ilustrasi bayi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/SeventyFour) |
Bayi berusia 5 bulan di Trenggalek, Jawa Timur, meninggal dunia usai menerima imunisasi. Orang tuanya, Mukono (46) dan Adelia (17) menduga kematian anaknya berkaitan dengan imunisasi yang baru saja dilakukan.
Terkait hal tersebut, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr Maxi Rein Rondonuwu menyebut masih menunggu kajian dari Komda KIPI mengenai kronologis kejadian untuk kemudian dilakukan investigasi menyeluruh, terutama apakah berhubungan langsung dengan vaksin.
"Saat ini kami masih menunggu kajian dari Komda KIPI, lagi melakukan audit dan Dinkes juga kami sudah minta kronologisnya seperti apa itu akan dilihat penyebabnya, apakah dari vaksin. Itu akan dilihat dari Komda kipi dan Komnas KIPI akan lakukan audit," jelas dr Maxi.
Sebelumnya diberitakan kasus kematian bayi 5 bulan ini bermula usai diberi imunisasi TT (Tetanus Toksoid) oleh bidan di desa pada Selasa (21/3/2023). Setelah melakukan imunisasi, anaknya mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang.
"Kejadiannya setelah disuntik TT panas sampai kelewat batas. Sangat panas, kejang-kejang dan jerit-jerit," cerita Mukono dikutip dari detikJatim, Selasa (28/3/2023).
Anaknya sempat dirujuk ke Puskesmas Pogalan oleh bidan desa yang memberikan imunisasi. Namun karena kondisi anaknya yang sudah kritis, pihak puskesmas akhirnya meminta Mukono untuk membawa anaknya ke rumah sakit.
Di rumah sakit, putra Mukono dirawat dengan intensif selama 1,5 hari karena mengalami koma hingga akhirnya meninggal dunia.
"Setelah dirawat 1,5 hari anak saya meninggal dunia," pungkas Mukono.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bayi 5 Bulan di Trenggalek Meninggal usai Imunisasi, Kemenkes Turun Tangan"