Ilustrasi virus COVID-19. Foto: Getty Images/loops7 |
Infeksi COVID menyebabkan ribuan orang mengalami masalah pencernaan. Misalnya seperti refluks asam, mual-mual, hingga masalah penyakit perut lainnya.
Menurut penelitian Nature Communication, ribuan orang terpapar COVID pada tahun 2020 mengalami masalah pencernaan terus-menerus. Selain refluks asam, kebanyakan pasien juga mengalami kram perut, sembelit, dan diare berkepanjangan setelah infeksi COVID.
Dalam studi terbaru, orang-orang yang sempat terinfeksi COVID, bahkan yang bergejala ringan, secara signifikan lebih mungkin mengalami masalah perut bila dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terkena COVID.
Para peneliti melakukan perbandingan catatan medis pada lebih dari 154.000 warga AS yang tertular COVID dengan sekitar 5,6 juta lain yang tidak terpapar virus.
Hasil riset menunjukkan 9.605 orang yang pernah terpapar COVID memiliki masalah sistem pencernaan, pankreas, dan hati.
Risiko gastrointestinal jangka panjang juga meningkat pada orang yang sempat terpapar virus dengan gejala yang lebih parah. Rata-rata, orang yang pernah mengidap COVID 36 persen lebih mungkin mengalami masalah pencernaan jangka panjang.
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan perut yang paling umum adalah gastroesophageal reflux (GERD), sakit perut, sembelit, hingga diare.
Studi menemukan bahwa gangguan pada mikrobioma usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan termasuk GERD dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Virus dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri baik dan jahat di usus. Hal ini dapat membuat pasien terkena infeksi sekunder.
Walau begitu, para ilmuwan pada saat ini masih mempelajari lebih lanjut tentang efek COVID-19 pada kesehatan usus. Namun hipotesis dalam studi baru-baru ini menyebutkan bahwa peradangan kronis yang terkait dengan COVID dapat berperan dalam gejala masalah gastroesophageal.
Ada kemungkinan beberapa fragmen virus yang masih ada di saluran pencernaan setelah infeksi sembuh yang mengakibatkan peradangan lanjutan di lambung dan usus.
Peneliti juga mencatat bahwa lapisan usus kecil mungkin sangat permeabel pada virus sehingga bisa masuk ke sistem pencernaan dengan mudah. Diperlukan lebih banyak penelitian lagi untuk memahami bagaimana virus corona mempengaruhi tubuh dalam jangka panjang dan bagaimana dokter dapat mengobati gejala COVID berkepanjangan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Duh, Ribuan Orang yang Pernah Kena COVID Alami Masalah Ini"