 |
| Korea Utara minta perempuan melahirkan banyak anak. (Foto: Reuters) |
Korea Utara meminta para perempuan di negaranya melahirkan banyak anak untuk jadi tentara. Perempuan yang melahirkan banyak anak juga disebut sebagai 'patriot terbesar'.
Diberitakan Radio Free Asia, seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan ada ceramah yang menyebut bahwa punya anak dan mengirimkannya ke pasukan militer adalah bentuk patriotisme.
Sumber kedua juga mengatakan ceramah itu mengangkat perempuan-perempuan subur legendaris Korut sebagai contoh teladan.
"Mereka memperkenalkan beberapa patriot yang mengirim tujuh atau delapan anaknya ke pasukan militer sebagai contoh," kata warga Provinsi Ryanggang itu.
Disebutkan juga perempuan 'patriotik' yang mengirim sebagian besar anak mereka ke militer dihadiahi perjalanan ke ibu kota negara, Pyongyang.
Ceramah tersebut menyebutkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara terbuka berjanji bahwa dia secara pribadi akan mengundang pendukung aktif untuk menjadi perwakilan khusus di acara-acara militer penting.
"Kim Jong Un bertemu dengan mereka dan mengambil foto peringatan. Dia juga meminta mereka mengunjungi berbagai tempat di Pyongyang, dan dengan murah hati memberi mereka kesempatan untuk beristirahat di Resor Mata Air Panas Yangdok," ucap salah satu sumber.
Untuk mempertahankan jumlah prajuritnya yang sangat banyak, Korea Utara mewajibkan pria berbadan sehat menjalani tujuh atau delapan tahun wajib militer (wamil). Sementara perempuan diminta wamil hingga lima tahun.
Saat ini Korea Utara tengah dilanda krisis bahan pangan. Bulan lalu, pihak berwenang mulai menawarkan makanan tambahan kepada keluarga dengan dua anak atau lebih dua kali setahun.
Namun, beberapa orang mengeluh bahwa jumlah makanan tambahan yang diberikan yakni 20 kg jagung, dua kilogram pasta kedelai yang difermentasi, dan sebotol minyak goreng, hampir tidak cukup untuk menghidupi keluarga besar.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Korea Utara Minta Perempuan Melahirkan Banyak Anak untuk Jadi Tentara"