Dokter mewanti-wanti risiko 'senam perut' yang viral di TikTok. (Foto: Tangkapan layar viral TikTok) |
Belakangan ini, tren olahraga senam perut viral di sejumlah media sosial. Tren olahraga dance ini menarik begitu banyak perhatian karena dianggap dapat menurunkan berat badan secara drastis dalam waktu yang singkat. Olahraga yang didominasi oleh gerakan perut dan hentakan tubuh ini juga disebut efektif dalam pembentukan otot perut.
"Ada yang nyobain ini ga sih? gw pertama kali nyobain gerakan absurd ini di rumah kek aneh bgt, tapi gila 5 menit auto mandi keringat padahal 1 gerakan maju mundurin perut doang. nih udah seminggu perut w yg buncit udah mulai keliatan kempes, ajib bet ini wkwk," cuit salah seorang selebtwit melalui akun twitternya, @ainu*roz*.
Dalam salah satu video terkait dance diet ini, terlihat seorang wanita yang berhasil memangkas habis lemak tubuhnya berkat olarahraga tersebut. Wanita itu menunjukkan perubahan tubuhnya yang awalnya berbobot 130 kg hingga menjadi 65 kg.
Meski menunjukkan sejumlah testimoni mengenai keefektifannya dalam menurunkan berat badan, dr Andhika Raspati, SpKO, dokter spesialis kesehatan olahraga di RS Columbia Asia dan Klink Welspro menjelaskan bahaya yang dapat ditimbulkan dari melakukan olahraga dance tersebut.
"Di situ kan banyak hentakan, banyak gerakan di daerah pinggul yang menghentak-hentak, ini mungkin kurang cocok untuk orang yang punya masalah di daerah pinggang atau pinggul, misalnya ada gangguan tulang belakang atau saraf pinggang, itu mungkin bisa menjadi masalah," jelas dr Andhika saat dihubungi detikcom, Kamis (9/3/2023).
"Meskipun sekarang tidak ada keluhan, tapi kalau ada kelemahan otot atau ketidakstabilan tulang belakang yang tidak bergejala, nah ini takutnya kalau dia terlalu banyak menghentak, terutama awal-awal, dia bisa merasa nyeri," lanjutnya.
dr Andhika menjelaskan bahwa olahraga apapun sebenarnya bisa membantu menurunkan berat badan selama memperhatikan kembali keseimbangan kalorinya.
"Kalau saran saya sih olahraga nggak perlu se-menghentak itu sebenarnya. Apalagi kalau kita baru mulai berolahraga, bisa dicari cara yang lebih aman," ujar dr Andhika.
"Untuk olahraga itu kan konsep besarnya kita memulai dengan cara yang simple, yang less impact, tidak terlalu banyak hentakan, yang tidak terlalu banyak force, sehingga risiko keluhan-keluhan yang mungkin muncul terutama di olahraga akan berkurang," pungkasnya.
Menurutnya, banyak opsi olahraga lain yang lebih tidak berisiko menyebabkan cedera, terutama bagi para pemula yang baru mulai berolahraga.
"Kalau untuk pemula, bisa ambil yang simple dan tidak banyak hentakan, misalnya jalan pagi, jalan cepat, bersepeda santai," ucap dr Andhika.
"Atau kalau mau yang seru-seruan di kelas, ya banyak senam-senam aerobik yang tidak terlalu menghentak seperti itu. Jadi dipilih yang low impact aerobic exercise juga banyak, manfaatnya juga bagus tanpa harus banyak hentakan seperti itu," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Wanti-wanti Senam Perut yang Viral di TikTok, Bisa Begini Risikonya"