Ilustrasi kematian pada ibu. (Foto: Getty Images/iStockphoto/) |
Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat di suatu negara adalah angka kematian ibu (AKI) yang rendah. Hanya saja sejauh ini kasus kematian ibu di Indonesia masih cenderung tinggi dibandingkan negara tetangga.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat angka kematian ibu pada tahun 2022 berkisar 183 per 100 ribu kelahiran. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan Malaysia dengan AKI 20 per 100 ribu kelahiran.
Sekjen Pokja Penurunan AKI dan Stunting dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dr Dwiana Octavianty, SpOG(K) mengatakan kematian ibu terjadi bukan hanya karena terlambat datang pemeriksaan atau terlambat mendapat penanganan. Tingginya angka kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari fase sebelum hamil, yaitu kondisi wanita subur yang mengalami anemia, kurang kalori, obesitas, dan mempunyai penyakit penyerta.
"Ada dua hal yang saat ini salah kaprah, ibu meninggal karena nasib. Padahal, di Malaysia mereka berusaha untuk zero kematian," ungkapnya saat ditemui di Kantor PB IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
Penyebab Kematian Ibu
Kematian pada ibu dapat terjadi karena hal berikut:
1. Pendarahan pasca Persalinan
Pendarahan pada persalinan menjadi salah satu penyebab kematian ibu hamil yang paling sering terjadi. Pendarahan ini terjadi akibat komplikasi saat persalinan. Hal ini dapat terjadi dalam waktu 1 hari hingga 1 minggu pasca bersalin.
2. Preeklamsia
Preeklamsia ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi, protein dalam urin, serta terjadi kerusakan organ. Preeklampsia juga kerap kali disertai dengan kejang. Kondisi ini sangat berbahaya dan harus segera ditangani. Jika terlambat, nyawa ibu dan janin tidak dapat tertolong.
3.Obesitas
Pada ibu hamil dengan obesitas, terdapat peningkatan risiko kematian oleh karena kecacatan lahir dan sindrom kematian mendadak pada ibu. Obesitas pada ibu hamil juga meningkatkan risiko preeklamsia.
Jika tidak ditangani, maka preeklamsia dapat menjadi masalah serius bagi ibu dan janin. Gejala preeklamsia biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi, proteinuria, atau tanda-tanda kerusakan ginjal maupun organ lainnya.
4. Komplikasi pada Masa Nifas
Komplikasi yang terjadi pada masa nifas dapat memicu kematian pada ibu. Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi ibu yang baru melahirkan untuk rutin periksa ke dokter. Dianjurkan untuk melakukan 6 kali pemeriksaan saat hamil (USG) untuk melihat pertumbuhan bayi.
5. Kehamilan di Bawah Umur
Kehamilan di bawah umur menjadi penyumbang angka kematian ibu hamil. Kehamilan di bawah umur berisiko tinggi karena kondisi fisik si ibu belum matang. Jika memang memutuskan hamil muda, maka sang ibu harus dipastikan sehat dan tanpa adanya penyakit lain seperti anemia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mengkhawatirkan! Angka Kematian Ibu di RI Masih Tinggi, Dipicu Hal Ini"