Hagia Sophia

19 April 2023

Beberapa Negara yang Alami Kenaikan Kasus COVID-19

Berikut ini adalah beberapa negara dengan kenaikan kasus COVID-19 yang signifikan. Salah satunya Malaysia. (Foto: AP Photo/Vincent Thian)

Jumlah kasus baru COVID-19 saat ini tengah meningkat di sejumlah negara. Subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus disebut-sebut menjadi penyebab utama meningkatnya kasus COVID-19 saat ini.

Dalam penelitian yang dilakukan, varian Arcturus menunjukkan peningkatan infektivitas serta potensi peningkatan patogenitas. Hal ini membuat varian COVID-19 satu ini lebih mudah menular dan lolos dari kekebalan tubuh yang sudah terbentuk.

Karena penularannya yang mudah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun melakukan pengawasan khusus pada varian Arcturus.

"Jadi, itu salah satu yang kami pantau dan kami pantau karena ada potensi perubahan yang perlu kami awasi dengan baik," ucap pemimpin teknis COVID-19 WHO, Dr Maria Van Kerkhove dikutip dari keterangan resmi WHO.

Berikut ini adalah negara-negara yang mengalami peningkatan drastis kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir:

India

Varian Arcturus memicu peningkatan kasus COVID-19 di India secara signifikan. Kementerian Kesehatan India bahkan melakukan latihan untuk memeriksa kesiapan fasilitas rumah sakit dalam menghadapi lonjakan kasus.

Terbaru, India telah melaporkan adanya 7.633 kasus baru COVID-19. Kasus aktif virus Corona di India pada saat ini sudah mencapai 61.233. Jumlah kasus kematian di India juga bertambah 11 menjadi 531.152 kasus.

Singapura

Negara tetangga Singapura juga mengalami peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir. Kasus harian COVID-19 di Singapura yang sebelumnya menyentuh angka 1.400 sempat menjadi 4.000 kasus minggu lalu.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menjelaskan bahwa 30 persen kasus COVID-19 yang terjadi merupakan reinfeksi atau orang yang mengalami infeksi ulang.

Adapun lebih lanjut, Menkes Singapura mengatakan bahwa peningkatan kasus COVID-19 saat ini masih di bawah gelombang COVID-19 sebelumnya.

"Apa yang terjadi adalah demonstrasi yang jelas tentang seberapa jauh kita telah berhasil menangani COVID-19," kata Mr Ong yang dikutip dari Channel News Asia, Selasa (18/4/2023).

"Bahkan selama gelombang infeksi COVID-19 seperti sekarang, kami terus menjalani hidup secara normal, kami tidak disibukkan dengan angka infeksi. Seperti inilah seharusnya endemisitas," lanjutnya.

Malaysia

Seperti Singapura, Malaysia juga mengalami peningkatan kasus COVID-19. Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Malaysia, jumlah kasus COVID-19 naik sebanyak 87,5 persen dalam 14 hari hingga 8 April 2023.

Karena peningkatan kasus COVID-19 tersebut, pakar kesehatan Malaysia kembali mendorong penggunaan masker pada masyarakat.

Sementara itu, pasien rawat inap dalam periode yang sama juga mengalami peningkatan sebanyak 30,5 persen. Jumlah kasus aktif COVID-19 di Malaysia pada saat ini sudah mencapai 14.517.

Amerika Serikat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan bahwa COVID-19 varian Arcturus yang menyebabkan peningkatan kasus signifikan di India sudah sampai ke Amerika Serikat.

AS mengalami peningkatan jumlah kasus hingga 7 persen minggu ini. Varian Arcturus disebut-sebut menjadi penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di negeri Paman Sam.

Australia

Australia juga mengalami peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan. Sebagian besar negara bagian telah mencatatkan peningkatan kasus secara konsisten selama 2 bulan terakhir.

Victoria mencatatkan lonjakan kasus terbesar hingga 60 persen dalam dua minggu terakhir. Pada Jumat lalu, Victoria melaporkan 5.772 kasus baru selama periode tujuh hari sebelumnya.

New South Wales mencatatkan 9.876 kasus baru dan 36 kematian pada pekan lalu. 952 orang dirawat di rumah sakit dan 20 di antaranya menjalani perawatan intensif.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Negara dengan Kenaikan Kasus COVID-19 Tinggi, Ada Malaysia dan Singapura"