Menonton gerhana matahari dengan kacamata khusus (Foto: Hermawan Mappiwali/detikcom) |
Gerhana matahari hibrida akan terjadi pada 20 April 2023, bertepatan dengan 29 Ramadan 1444 H. Kabarnya, fenomena ini akan membuat langit di sebgaian besar wilayah Indonesia menjadi gelap, terutama di wilayah Indonesia Timur. Fenomena gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada tepat pada satu garis.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana matahari hibrida ini merupakan fenomena alam langka yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Selain itu, fenomena gerhana matahari ini juga dinilai bisa menjadi momen yang baik untuk melakukan riset antariksa, dikutip dari detikInet.
Terlepas dari tingginya antusiasme sejumlah masyarakat yang ingin menyaksikan langsung fenomena alam langka ini, banyak juga yang mempertanyakan apakah melihat gerhana matahari secara langsung bisa menyebabkan kebutaan.
dr Christopher Quinn, presiden American Optometric Association mengimbau masyarakat untuk tidak melihat gerhana matahari dengan mata telanjang. Pasalnya, hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang fatal bagi mata.
"Ketika melihat matahari secara langsung, intensitas cahaya dan fokus dari cahaya itu dampaknya sangat luar biasa pada retina," jelas dr Christopher.
Ia juga menjelaskan bahwa paparan sinar matahari yang begitu besar bisa menimbulkan kerusakan penglihatan permanen hingga kebutaan.
Senada, dokter spesialis mata spesialis mata dr Timmy Budi Yudhantara, SpM juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan kacamata anti UV untuk melindungi mata dari paparan UV. Sebab, pada saat gelap, pancaran sinar matahari saat gerhana menjadi sangat kuat bagi mata.
"Sebaiknya tidak melihat langsung dengan mata telanjang. Harus menggunakan kacamata anti UV yang baik, sehingga melindungi dari paparan UV dan jangan terlalu lama melihat ke arah gerhana," jelas dr Timmy kepada detikcom, Selasa (18/4/2023).
Lebih lanjut, dr Timmy juga mengimbau untuk tidak melihat gerhana matahari secara langsung terutama pada seseorang memiliki kelainan di mata seperti glaucoma, minus tinggi, gangguan retina, dan katarak.
Selain itu, beberapa hal berikut perlu diperhatikan jika ingin menyaksikan fenomena gerhana matahari hibrida:
- Gunakan filter surya khusus, seperti kacamata gerhana atau perangkat genggam solar viewer, untuk melihat gerhana
- Baca dan ikuti petunjuk filter dan awasi anak-anak
- Pada tahap gerhana apapun, jangan melihat matahari melalui kamera, teleskop, teropong, atau perangkat optik lainnya, dan jangan pernah menggunakan filter matahari dengan perangkat ini, karena sinar matahari yang terkonsentrasi akan merusaknya dan dapat menyebabkan cedera mata serius
- Periksa solar filter sebelum digunakan; jika tergores atau rusak, buang filternya
- Proyeksi lubang jarum adalah cara yang aman untuk melihat matahari secara tidak langsung
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benarkah Melihat Gerhana Matahari Bisa Bikin Buta? Ini Faktanya"