Foto: Presiden Jokowi. (Kanavino/detikcom) |
Presiden RI Joko Widodo nyaris memakan buah dengan kandungan formalin saat berlibur di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama keluarganya. Makanan tersebut akhirnya tidak jadi dihidangkan lantaran sempat diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tiga jam sebelum dihidangkan.
"Selama kunjungan Bapak Presiden dan keluarga di Labuan Bajo, dari semua sample yang diuji, hanya satu makanan terdeteksi positif formalin, namun sudah dipisahkan untuk tidak dihidangkan," ungkap Kepala Loka POM Manggarai Barat Andirusmin Nuryadin, dikutip dari detikBali, Kamis (27/4/2023).
Ia menjelaskan, pengujian dilakukan sebanyak tiga kali. Mengacu pada parameter pengujian, terdapat kandungan formalin melebihi standar pada buah tersebut sehingga tidak direkomendasikan untuk dihidangkan. Pengujian juga dilakukan terhadap semua makanan yang akan disantap oleh Jokowi dan keluarga selama berada di Labuan Bajo.
"Pengujian dilaksanakan sejak 22 April 2023 sesuai kedatangan Presiden. Titik pengujian difokuskan ke empat tempat, yaitu Bandara komodo di kedatangan VVIP, Hotel Ayana, Hotel Meruorah, dan Puncak Waringin," jelas Nuryadin, namun tidak menjelaskan lebih lanjut nama tempat yang menghidangkan buah berformalin tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi bersama keluarganya melalukan perjalanan ke Labuan Bajo dalam rangka menikmati libur lebaran sejak Sabtu (22/4), sekaligus untuk meninjau kesiapan KTT ASEAN ke-42 yang akan berlangsung pada 9-12 Mei 2023.
Bahaya Makan Makanan Berformalin
Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), formalin atau formaldehida adalah gas yang hampir tidak berwarna dengan bau yang menyengat dan mengiritasi, bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah.
Uap dari bahan ini mudah terbakar dan meledak. Karena gas murni cenderung berpolimerisasi, umumnya digunakan dan disimpan dalam larutan.
Efek jika terhirup
Iritasi mata, kulit, dan saluran pernapasan. Menghirup uap dapat menghasilkan penyempitan bronkus dan akumulasi cairan di paru-paru. Anak-anak mungkin lebih rentan daripada orang dewasa terhadap efek pernapasan formaldehida.
Efek jika masuk saluran cerna
Larutan formalin menyebabkan luka korosif pada saluran cerna, terutama faring, epiglotis, esofagus, dan lambung.
Efek sistemik formaldehida terutama disebabkan oleh konversi metaboliknya menjadi format, dan mungkin termasuk asidosis metabolik, syok sirkulasi, insufisiensi pernapasan, dan gagal ginjal akut.
Formaldehyde adalah sensitizer kuat dan kemungkinan karsinogen manusia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jokowi Nyaris Makan Buah Mengandung Formalin saat Liburan di Labuan Bajo"