Terjerat seks bebas dan berganti-ganti pasangan picu sifilis. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pranithan Chorruangsak) |
Data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menunjukkan kasus sifilis naik pesat selama lima tahun terakhir. Penularan penyakit menular seksual tersebut melonjak 70 persen.
Pada 2018 lalu, kasus sifilis yang terdeteksi hanya 12.484 orang. Jumlah itu terus mengalami peningkatan, hingga pada 2022, jumlahnya mencapai 20.783 kasus.
Sifilis atau raja singa termasuk penyakit yang sangat menular yang disebarkan melalui aktivitas seksual. Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.
Penularan penyakit ini salah satunya dipicu perilaku seks berisiko salah satunya seks bebas.
"Sifilis memang disebabkan karena penyakit menular seksual dan itu pasti karena seks bebas. Yang harus diedukasi ya kalau melakukan hubungan seksual ya harus menggunakan barrier supaya PMS tidak terjadi," kata spesialis obgyn dr Widyorini Lestari Hanafy, SpOG, SubSp Onk, saat ditemui di kantor KemenPPPA, Jumat (12/5/2023).
"Tapi ya edukasinya lebih ke hulu, ya jangan melakukan seks bebas," tambahnya.
Persentase pengobatan pada pasien sifilis pun masih tergolong rendah yakni hanya berkisar 40 persen pasien. Sisanya tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan jika tertular saat hamil.
Selain itu, berikut faktor risiko lain yang menyebabkan penularan sifilis menjadi rentan di antaranya:
- Berhubungan seks dengan banyak pasangan
- Pria yang melakukan hubungan seks dengan pria
- Penggunaan narkoba jenis suntik
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasusnya Naik Pesat di RI, Sifilis Intai Pelaku Seks Bebas"