Hagia Sophia

13 May 2023

Suka Duka dr Stephanie Jadi Dokter Forensik

dr Stephanie menceritakan suka-duka menjadi seorang dokter forensik.(Foto: dok. diolah)

Sosok dr Stephanie Renni Anindita SpFM belakangan jadi perbincangan hangat di kalangan netizen setelah berbagi pengalaman mistis yang dialaminya sebagai seorang dokter forensik.

Pada sejumlah kasus, ia memberikan penjelasan dengan keilmuan forensik yang dimilikinya. Namun, tak dapat dimungkiri terdapat beberapa hal lainnya yang belum bisa dijelaskan secara medis.

Menurutnya, bukan tidak mungkin pengetahuan yang berkembang suatu saat bisa menjawab kemungkinan di balik peristiwa mistis tersebut.

"Saya nggak punya 'kelebihan' dan juga nggak mempelajari metafisika secara khusus. Misalnya mengalami hal seperti itu, saya nggak bisa jelaskan secara ilmu pengetahuan," katanya saat berbincang dalam program detik Pagi, Jumat (12/5/2023).

"Apakah suatu saat (kasus itu) bisa dijelaskan dengan sains? Mungkin saja. Nggak menutup kemungkinan karena ilmu pengetahuan berkembang terus," sambungnya.

Peristiwa-peristiwa seperti itu banyak membuat orang penasaran, mempertanyakan apakah ada kasus nyata pasien yang sudah meninggal lalu kembali 'hidup'?

Hal itu juga sempat dialami oleh dr Stephanie, namun masih bisa dijelaskan secara medis. Ia pernah menghadapi pasien yang dinyatakan meninggal, namun ternyata belum 'benar-benar meninggal'.

"Tapi di ruang pemeriksaan itu saya lihat dadanya masih naik, turun. Waktu saya pegang pergelangan tangannya masih ada nadinya," ucap dr Stephanie.

Ia kemudian mengarahkan pasien untuk kembali diperiksa ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Korban diketahui meninggal setelah mengalami kecelakaan.

"Tapi waktu itu saya langsung manggil IGD untuk melihat, nah iya mungkin itu hanya sisa-sisa dari napas, dari nadinya," ceritanya.

Terlepas dari konten-konten 'mistis', masih banyak hal lain yang menarik dari menjadi seorang dokter forensik. dr Stephanie menjelaskan bahwa menjadi dokter forensik artinya menggunakan ilmu kedokteran untuk kepentingan peradilan.

"Jadi sehari-hari tugas kita memeriksa korban-korban yang hidup atau mati. Kadang-kadang juga bagian atau sampel tubuh manusia. Tujuannya untuk kepentingan peradilan, terutama pada kasus-kasus yang ada dugaan tindak pidana," papar dr Stephanie.

Menjadi seorang dokter forensik pastinya tidak mudah dan memiliki banyak tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapinya adalah ketika hasil temuan kasusnya menimbulkan banyak pertanyaan di pengadilan.

"Misalnya ditemukan di suatu ruangan dalam keadaan nggak ada siapa-siapa, tapi kok ada luka akibat benda tajam di bagian tubuh tertentu yang kayaknya nggak mungkin deh dilakukan korban sendiri," terangnya.

"Kadang-kadang suka ditanya di pengadilan 'Dok benar nggak sih luka ini? Kemungkinannya kecil karena melukai diri sendiri atau kecelakaan?" lanjutnya.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Perjalanan Mistis dr Stephanie di Balik Suka-Duka Jadi Dokter Forensik"