Hagia Sophia

03 June 2023

COVID-19 di China Kembali Mewabah, Asal-usul Corona Kembali Diungkit

Momen WHO 'turun tangan' telusuri kemungkinan virus bocor dari lab Wuhan beberapa waktu lalu. (Foto: AP Photo)

Di tengah prediksi gelombang baru COVID-19 China mencapai 65 juta kasus per minggu, mantan ilmuwan top di sana kembali berbicara soal asal muasal virus Corona terkait keberadaan lab di Wuhan.

Dikutip dari BBC News, pria yang sempat menjadi Kepala Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China, Prof George Gao menyebut kemungkinan virus 'bocor' dari laboratorium tidak dapat dikesampingkan.

"Anda selalu dapat mencurigai apa pun. Itu sains. Jangan mengesampingkan apa pun," terang dia, dikutip Sabtu (3/6/2023).

Ahli virologi Prof Gao saat ini menjadi Presiden Institut Inovasi Vaksin Internasional China setelah pensiun dari CDC tahun lalu.

Prof Gao memastikan pemerintah China saat ini tengah mengkaji ulang kemungkinan kebocoran tersebut, meski beberapa kali membantah sumber penularan virus berasal dari laboratorium Wuhan di depan publik.

"Pemerintah mengatur sesuatu," katanya, tetapi menambahkan bahwa dia tidak terlibat dalam penelusuran.

"Ya, laboratorium itu telah diperiksa ulang oleh para ahli di lapangan."

Ini adalah pengakuan pertama dari salah satu mantan pejabat China bahwa penyelidikan resmi dilakukan, tetapi Prof Gao mengatakan dia belum melihat hasilnya.

"Saya pikir kesimpulan mereka adalah bahwa mereka mengikuti semua protokol. Mereka tidak menemukan kesalahan [apa pun]."

Virus penyebab COVID-19 selama ini hampir bisa dipastikan dulunya berasal dari kelelawar.

Namun, bagaimana itu bisa menular dari kelelawar ke manusia adalah pertanyaan yang jauh lebih kontroversial. Sedari awal ada dua kemungkinan utama.

Salah satunya, virus menyebar secara alami dari kelelawar ke manusia, mungkin melalui hewan lain. Banyak ilmuwan mengatakan bobot bukti menunjukkan bahwa itu adalah kemungkinan besar penyebaran virus.

Tetapi ilmuwan lain mengatakan tidak ada cukup bukti untuk mengesampingkan kemungkinan alternatif utama, bahwa virus menginfeksi seseorang yang terlibat dalam sebuah rancangan riset untuk memahami ancaman virus yang muncul dari alam.

Sementara terkait lonjakan kasus, spesialis penyakit pernapasan Zhong Nanshan pada konferensi bioteknologi di Guangzhou, mengatakan gelombang kecil kasus COVID-19 pada akhir April dan awal Mei telah berhasil diantisipasi. Namun, pada Mei kasus akan memuncak menjadi sekitar 40 juta per minggu. Kemudian ia memperkirakan pada akhir Juni akan mencapai 65 juta kasus per minggu yang didominasi oleh subvarian Omicron XBB.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID di China 'Ambyar' Lagi, Asal-usul Corona dari Lab Wuhan Kembali Mencuat"