Foto: Freepik |
Dalam istilah medis, angin duduk disebut Angina pectoris. Dilansir dari situs American Heart Association, angin duduk adalah salah satu masalah jantung dengan gejala nyeri dada. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan asupan darah yang cukup.
Dalam artikel ini akan kita bahas mengenai gejala angin duduk berdasarkan jenisnya. Selain itu akan kita ulas penyebab angin duduk beserta penanganan, serta perbedaannya dengan serangan jantung.
Jenis angin duduk ada empat, yaitu angina stabil, angina tidak stabil, angina mikrovaskular, dan angina prinzmetal. Dilansir dari situs Cleveland Clinic, masing-masing jenis angin duduk memiliki gejala yang berbeda.
1. Angina Stabil
Berikut ini gejala dari angina stabil:
- Ada rasa tertekan, nyeri, seperti diremas atau rasa sesak di bagian tengah dada.
- Rasa tak nyaman itu bisa menyebar ke rahang, leher, punggung, bahu, atau lengan.
- Terasa seperti kembung atau gangguan pencernaan.
- Berlangsung lima menit atau kurang.
2. Angina Tidak Stabil
Berikut ini gejala dari angina tidak stabil:
- Rasa nyeri yang berbeda dengan angina stabil biasa, lebih parah, atau semakin parah.
- Mungkin akan mengalami sesak napas.
- Bisa berlangsung lebih dari 20 menit.
- Rasa tak nyaman bisa pergi dengan sendirinya, tetapi mungkin datang kembali.
3. Angina Mikrovaskular
Berikut ini gejala angin duduk angina mikrovaskular:
- Rasa nyeri dada yang parah.
- Mungkin akan merasa sesak napas, berkeringat, rasa lelah, hingga mengalami masalah tidur.
- Berlangsung sekitar 10 menit.
4. Angina Prinzmetal
Berikut ini gejala dari angina prinzmetal:
- Rasa nyeri dada yang parah.
- Nyeri atau merasakan tekanan samar di dada bagian bawah.
- Rasa nyeri bisa menyebar sampai ke leher, rahang, atau bahu kiri.
- Mungkin akan muncul keringat dingin, terasa mual, pusing, bahkan pingsan.
Penyebab Angin Duduk
Selain mengenali gejala angin duduk, perlu diketahui juga apa yang menyebabkan kondisi ini.
Dikutip dari situs Mayo Clinic, penyebab terjadinya angin duduk adalah berkurangnya aliran darah ke jantung. Kekurangan darah juga membuat jantung kekurangan oksigen. Hal ini disebut sebagai iskemia.
Penyebab paling umum dari kondisi tersebut adalah penyakit arteri koroner atau coronary artery disease (CAD).
Penyakit ini mempersempit arteri jantung karena adanya timbunan lemak atau plak. Jika plak pecah maka bisa dengan cepat mengurangi aliran darah ke jantung.
Kondisi tersebut mungkin tidak akan bermasalah jika Anda hanya melakukan aktivitas ringan. Angin duduk terjadi ketika Anda melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak oksigen, seperti saat berolahraga.
Faktor Risiko
Beberapa hal di bawah ini meningkatkan risiko seseorang terserang angin duduk:
1. Usia
Usia yang bertambah membuat seseorang mudah terserang penyakit. Angin duduk sering menyerang orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
2. Riwayat Keluarga
Jika anggota keluarga Anda ada yang berpenyakit jantung, waspadalah karena Anda mungkin juga mengalami masalah yang serupa.
3. Merokok
Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak lapisan arteri, sehingga bisa memunculkan timbunan kolesterol dan menyumbat aliran darah.
4. Diabetes
Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit CAD yang dapat menyebabkan angin duduk maupun serangan jantung.
5. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dengan cara mempercepat pengerasan arteri.
6. Kolesterol
Kolesterol jahat atau LDL yang berlebih dapat menyebabkan arteri semakin sempit sehingga aliran darah tidak lancar.
7. Obesitas
Obesitas adalah faktor risiko penyakit jantung, yang juga dapat menyebabkan angina.
8. Kurang Olahraga
Gaya hidup yang kurang sehat, misalnya kurang berolahraga dapat menyebabkan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, hingga obesitas. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terkena angin duduk.
9. Stres
Sering stres dan marah dapat meningkatkan tekanan darah. Hormon yang dihasilkan dapat mempersempit arteri sehingga menyebabkan angin duduk.
10. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang mengencangkan pembuluh darah, seperti obat migrain, dapat memicu angina prinzmetal. Obat terlarang seperti kokain juga dapat menyebabkan kejang pembuluh darah dan memicu angin duduk.
Beda Angin Duduk dengan Serangan Jantung
Dikutip dari situs Cleveland Clinic, angin duduk berbeda dengan serangan jantung. Keduanya memang merupakan dampak dari penyakit arteri koroner.
Akan tetapi angin duduk tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung, sementara serangan jantung bisa.
Angin duduk adalah tanda berkurangnya aliran darah ke jantung dalam waktu sementara. Sedangkan serangan jantung menyebabkan penurunan aliran darah yang lebih lama dan sebagian otot jantung mulai mati.
Istirahat dan pengobatan ringan bisa menyembuhkan angin duduk. Namun serangan jantung tidak akan sembuh hanya dengan istirahat atau pengobatan ringan.
Penanganan Angin Duduk
Penanganan angin duduk meliputi pengobatan dan kebiasaan yang bisa mengelola angin duduk.
Pengobatan dan Tindakan
Beberapa pengobatan dan tindakan yang dapat mengatasi angin duduk, yaitu:
- Obat tekanan darah.
- Obat kolesterol.
- Antikoagulan atau obat antiplatelet untuk menurunkan risiko pembekuan darah.
- Obat-obatan yang digunakan secara khusus untuk mengobati angina.
- Pencangkokan bypass arteri koroner (CABG).
- Percutaneous Coronary Intervention (PCI) atau prosedur terapi untuk membuka penyempitan pembuluh darah arteri jantung.
- Enhanced external counterpulsation (EECP) atau terapi yang memberikan tekanan pada kaki bagian bawah untuk membantu meningkatkan aliran darah ke jantung.
Kebiasaan untuk Mengatasi Angin Duduk
Ada sejumlah kebiasaan baik untuk mengatasi angin duduk, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mengemudi
- Berolahraga
- Melakukan pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik
- Berhubungan seksual
- Catat setiap kejadian angin duduk, mulai dari tanggal, waktu, gejala, dan kemungkinan pemicunya (aktivitas, emosi, cuaca, dll.)
- Perkirakan tingkatan rasa sakit yang Anda rasakan pada skala 1 sampai 10.
- Minum obat sesuai resep dokter.
- Hindari pemicu yang mungkin menyebabkan serangan angina.
- Ketahui kapan harus meminta bantuan darurat dan sampaikan informasi di atas secara detail.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala Angin Duduk: Penyebab, Penanganan, dan Bedanya dengan Serangan Jantung"