Hagia Sophia

04 July 2023

Meninggal Usai Ijab Kabul, Mungkinkah Kelelahan Bisa Picu Kematian?

Viral wanita di Palembang meninggal dunia usai 5 menit ijab kabul (Foto: Tangkapan layar video)

Kebahagiaan wanita bernama Dwi Otaviani (39) menjadi seorang istri hanya berlangsung singkat. Ia meninggal dunia hanya berselang lima menit setelah ijab kabul. Adapun kisahnya ini viral di media sosial.

Dikutip dari detikSumbagsel, Dwi diketahui melangsungkan pernikahan pada Minggu (2/7) di Jalan Iswahyudi, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang. Ia mendadak tak sadarkan diri beberapa saat setelah ijab kabul.

Dwi sempat dilarikan ke rumah sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, tapi nyawanya tak tertolong.

"Bener saudara kami meninggal kemarin, usai ijab kabul pingsan lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia," ujar kakak dan adik perempuan almarhum Dwi, Senin (3/7/2023).

Menurut mereka, almarhum Dwi diduga kelelahan dan memiliki riwayat penyakit. "Ada riwayat penyakit tapi umur tidak ada yang tahu," ujar mereka.

Dikutip dari Better Health, kelelahan adalah perasaan lelah atau lemah yang terus-menerus melibatkan fisik, mental, maupun emosional. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, namun orang dewasa lebih rentan mengalaminya.

Kelelahan bukan suatu penyakit melainkan sebuah gejala. Pada kebanyakan kasus, kelelahan disebabkan oleh kombinasi masalah gaya hidup, sosial, psikologis, dan kesejahteraan umum daripada kondisi medis yang mendasarinya.

Apabila seseorang sudah menerapkan tidur yang cukup, nutrisi yang baik, dan berolahraga secara teratur, namun masih merasa sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari, berkonsentrasi, atau termotivasi pada tingkat normal, bisa jadi ia mengalami kelelahan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kelelahan Bisa Picu Kematian?

Di luar kasus tersebut, dr Anwar Santoso, SpJP dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) beberapa waktu lalu sempat menjelaskan kelelahan tidak bisa menjadi faktor tunggal kematian. Hal ini dikarenakan ada faktor yang membelakangi, seperti faktor usia (50-59 tahun).

"Bukan lelahnya, tapi tekanannya. Jika orang itu mempunyai bakat penyakit jantung koroner tentu meningkatkan risiko," ujarnya.

Di samping itu ahli hematologi dari Universitas Indonesia, Prof Zubairi Djoerban, SpPD, KHOM, juga menuturkan kelelahan bisa menjadi faktor pemicu penyakit stroke dan jantung.

"Bekerja berlebihan bisa menyebabkan jantung tidak kuat atau menjadi pemicu stroke. Apalagi jika ada riwayat darah tinggi, diabetes, merokok dan bekerja berhari-hari, bisa saja meninggal mendadak," kata Prof Zubairi beberapa waktu lalu dalam wawancara terpisah.

Walaupun stroke dan jantung dianggap menjadi penyebab terbesar, autopsi dan investigasi mengenai hal-hal lain yang memicu kematian harus tetap dijalankan untuk mengetahui penyebab pastinya.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Diduga Picu Wanita Palembang Tewas Usai Ijab Kabul, Kelelahan Bisa Sebabkan Kematian?"