Wanti-wanti dokter paru perihal risiko penyakit pernapasan akibat paparan polusi udara. Foto: Ari Saputra |
Kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang anjlok beberapa waktu terakhir bikin waswas warga. Pasalnya tak hanya engap saat beraktivitas di luar rumah, warga juga khawatir perihal risiko penyakit mulai dari gangguan pernapasan, efek ke kulit, hingga penyakit kardiovaskular akibat paparan polusi udara.
Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP menegaskan, penting untuk setiap orang yang mengalami gejala untuk langsung memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, penanganan tepat yang diberikan bergantung pada kondisi masalah kesehatan yang dialami.
"Kalau ISPA tentu harus segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan ISPA. Kalau dia mengalami serangan asma atau jantung karena polusi, tentu harus ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan karena serangan," jelasnya dalam diskusi daring, Selasa (8/8/2023) .
"Yang terpenting ketika ada keluhan pernapasan, tidak perlu nunggu (gejala) berat. Segera ke dokter datang ke rumah sakit, minta pertolongan. Itu lebih bagus," ujar dr Agus lebih lanjut.
Paru-paru Terdampak Polusi, Bisa Pulih Lagi?
Pada beberapa kasus, misalnya karena dampak paparan polusi dalam jangka waktu pendek, kondisi paru-paru yang sudah telanjur terpapar polusi udara masih bisa dipulihkan dan dikembalikan layaknya belum terdampak paparan polusi.
Namun pada kasus yang lebih berat, misalnya timbul penyakit jantung akibat sering terpapar polusi udara, ada kemungkinan penyakitnya akan menetap dan kondisi fisik tidak bisa dipulihkan sepenuhnya.
"Kalau dampak lanjut jangka pendek misalnya iritasi ISPA itu kembali normal bisa. Tapi efek jangka panjang (seperti) asma dan jantung koroner, itu biasanya nggak bisa kembali lagi (kondisi paru-parunya) dan menetap," pungkas dr Agus.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Nah Lho! Dokter Paru Bilang Dampak Polusi Bisa Permanen Kalau Seperti Ini"