GETTY IMAGES |
Varian Eris belakangan tengah menjadi kekhawatiran baru pasca kasus COVID-19 mereda selama beberapa bulan terakhir. Inggris misalnya, mencatat kenaikan kasus melampaui 200 ribu infeksi pada Juli 2023.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan varian yang menyebar di Inggris tersebut sebenarnya sudah masuk Indonesia sejak dua bulan lalu. Namun, ia meminta masyarakat tidak perlu risau akan kemunculan varian COVID-19 Eris.
"Varian baru tersebut memang sudah ada di Indonesia. Sudah dari dua bulan lalu. Nggak perlu khawatir," sebut Menkes kepada wartawan, Rabu (9/8/2023).
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut COVID-19 varian Eris pertama kali masuk awal Maret 2023. Mengacu pada data GISAID, sedikitnya 15 sequence dilaporkan berada di DKI Jakarta.
"Sudah muncul sejak Maret, memang ada mutasi dari virus yang ada di Indonesia," beber dr Nadia.
Kabar baiknya, belum ada perbedaan gejala yang ditimbulkan dari varian Eris. Tingkat keparahan dan perawatan pasien COVID-19 di RS juga relatif rendah.
Seperti apa yang terjadi di Inggris, meskipun kasus COVID-19 melonjak drastis, keterisian rawat inap pasien COVID-19 tidak ikut membludak seperti di awal gempuran gelombang COVID-19 Delta maupun Omicron.
Sementara pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman berpesan agar masyarakat tetap melanjutkan vaksinasi COVID-19, menambah booster di tengah kemunculan varian baru, terutama kelompok rentan seperti pengidap komorbit.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sudah Masuk RI, Menkes Minta Warga Tak Khawatirkan Varian COVID Eris"