Ilustrasi COVID-19 varian Pirola. (Foto: Getty Images/loops7) |
Dunia kembali digegerkan dengan munculnya varian baru COVID-19 bernama 'Pirola' atau subvarian Omicron BA.2.86. Varian ini diketahui memiliki jumlah mutasi paling banyak dibandingkan varian-varian Corona lainnya, yakni sebanyak 35 mutasi.
Pada 17 Agustus, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan BA.2.86 sebagai varian yang sedang dipantau, mengacu pada banyaknya jumlah mutasi yang teridentifikasi. Juga menurut database virus global GISAID, BA.2.86 telah terdeteksi di lima negara yakni Amerika Serikat, Israel, Denmark, Inggris, dan Afrika Selatan.
Hingga kini, penelitian masih berlangsung untuk mengetahui apakah varian Pirola dapat memicu ancaman lebih dibandingkan varian Corona yang merebak sebelumnya. Namun para ahli meyakini, masyarakat tak perlu panik perihal efek dari varian Corona satu ini.
Seorang pendiri klinik pengujian COVID-19 di London, Gabriela Brewer, mengungkapkan ada empat tanda penting yang harus diwaspadai sebagai gejala COVID-19 dengan infeksi varian Pirola. Keempat gejala tersebut meliputi:
- Demam tinggi
- Batuk
- Dingin
- Hilangnya indera penciuman atau indera rasa
"Setelah Anda mengidentifikasi tanda-tanda ini dan ingin memastikannya, Anda harus melakukan tes antigen atau PCR," ungkap Brewer dikutip dari Express.co.uk, Jumat (25/8/2023).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "4 Gejala Khas COVID-19 Pirola, Varian Baru yang Disebut Punya Banyak Mutasi"