Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/coolmilo |
Fenomena 'fetus in fetu' merupakan kasus langka yang dapat terjadi pada bayi. Secara umum, kondisi ini didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana janin yang mengalami kelainan perkembangan ditemukan di dalam tubuh kembarannya yang sehat.
Dikutip dari Live Science, kondisi ini sangat jarang terjadi. Menurut laporan yang diterbitkan dalam Journal of Surgical Technique and Case Report pada 2010, fenomena itu hanya terjadi 1 dari 500.000 kelahiran.
Sampai saat ini masih belum jelas penyebab janin dalam janin itu bisa terjadi. Namun, para ilmuwan berpendapat bahwa janin itu adalah jenis 'kembaran parasit' yang langka.
Kembar parasit tersebut terbentuk saat atau selama kehamilan kembar identik. Itu terjadi saat salah satu janin diserap oleh janin lainnya di awal kehamilan.
"Ini terjadi sebagai bagian dari proses perkembangan janin ketika ada rongga yang menutup selama perkembangan dan salah satu embrio memasuki ruang tersebut," Dr. Omer Globus, direktur neonatologi di Assuta Medical Center di Ashdod, Israel.
Kasus fetus in fetu sudah beberapa kali terjadi di dunia. Berikut beberapa kasus yang telah dirangkum detikcom:
1. Dokter Temukan Janin di Otak Bayi 1 Tahun
Dokter menemukan janin yang bersarang di otak bayi perempuan berusia 1 tahun. Itu baru diketahui setelah menyadari perkembangan keterampilan motorik sang anak sangat lambat.
Setelah dilakukan pemindaian otak atau MRI, baru diketahui ada janin berukuran 10 cm di dalam otak bayi tersebut. Kondisi itu membuat lingkar kepala bayi 1 tahun itu membesar dan terdapat penumpukkan cairan di otak.
Dikutip dari Live Science, benda asing di kepala bayi itu adalah 'kembar diamniotik monokorionik yang cacat'. Dokter di Huashan Hospital, Fudan University, China, mengatakan kondisi janin itu sudah memiliki tungkai atas, tulang, dan kuku.
Janin tersebut juga memiliki spina bifida atau kondisi sumsum tulang belakang terbuka. Melihat kondisinya, ada kemungkinan janin terus tumbuh selama berbulan-bulan saat berada di dalam rahim.
2. Remaja di India 'Hamil' Kembarannya Sendiri
Seorang remaja di India menemukan benjolan aneh di perutnya yang semakin membesar selama lima tahun terakhir. Setelah ditelusuri, benjolan di perutnya adalah 'kembarannya' sendiri.
Menurut laporan yang diterbitkan pada 12 Agustus 2019 di jurnal BMJ Case Reports, remaja berusia 17 tahun itu mengatakan pada dokter kerap sakit perut dan rasa kenyang. Padahal saat itu dia belum makan banyak.
"Hasil CT scan mengungkapkan bahwa remaja tersebut memiliki massa besar di perutnya yang tampaknya berisi banyak tulang, yang menyerupai bentuk tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang panjang," tulis para penulis yang dikutip dari Live Science.
3. Bayi di Hongkong 'Hamil' Kembarannya Sendiri
Seorang bayi di Hong Kong lahir dalam posisi 'mengandung' kembarannya sendiri. Menurut dokter kandungan dan ginekolog di Pittsburgh, Dr dr Draion Burch, kondisi itu sangat aneh dan masih menjadi misteri di dunia medis.
Namun, dokter yang merawat bayi perempuan tersebut menulis bahwa bukannya teratoma. Janin kecil tersebut mungkin merupakan sisa dari saudara kembarnya yang diserap selama kehamilan dan terlewat dalam pemeriksaan.
Bayi yang baru lahir pada tahun 2015 itu langsung dirujuk ke dokter kandungan dan ginekolog di Rumah Sakit Queen Elizabeth di Hong Kong, Dr Yu Kai-man, karena diduga menderita tumor.
Hasil USG prenatal sang ibu menunjukkan adanya massa yang tidak biasa pada bayinya, namun dokter tidak mengetahui dengan pasti apa massa tersebut. Selama operasi, yang dilakukan ketika gadis itu berusia sekitar 3 minggu, ahli bedah menemukan dua janin di antara hati dan ginjalnya.
"Satu janin memiliki berat 0,3 ons (9,3 gram) dan yang lainnya 0,5 ons (14,2 gram), yang setara dengan usia kehamilan sekitar 8 dan 10 minggu. Masing-masing bayi memiliki tali pusar yang terhubung dengan massa mirip plasenta di perut gadis tersebut," kata laporan kasus tersebut.
4. Bayi di Israel Lahir dengan 'Kembaran' di Perutnya
Seorang bayi di Israel lahir dengan 'kembarannya' di dalam perutnya. Dokter pertama kali menyadari adanya masalah saat mereka melakukan USG pada ibunya di akhir masa kehamilan.
Dikutip dari Live Science, perut bayi itu terlihat membesar. Jadi ketika bayi tersebut lahir, dokter melakukan sejumlah tes, termasuk USG dan sinar-X.
Dari hasil pemeriksaan, mereka menemukan janin yang sudah berkembang sebagian di dalam perut bayi. Dokter melakukan operasi untuk mengeluarkan janin tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sederet Kasus Fetus in Fetu, Kasus Langka Anak 'Hamil' Kembarannya Sendiri"