istimewa |
Kementerian Kesehatan di Gaza memperingatkan generator listrik di semua rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar.
"Kami memiliki waktu kurang dari 48 jam sebelum semua generator listrik di rumah sakit kehabisan bahan bakar," kata juru bicara kementerian Ashraf Al-Qudra dalam pernyataan singkat di Telegram dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (25/10/2023).
Pada Senin (23/10), Kemenkes Gaza mengatakan 32 pusat kesehatan tidak dapat digunakan setelah Israel memutus akses terhadap pasokan penting, termasuk bahan bakar. Saat ini seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi genting karena tak ada listrik.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan dalam hal distribusi bantuan, dan mendesak PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk mendorong pengiriman pasokan bahan bakar dan unit darah ke wilayah kantong tersebut.
Rumah Sakit Indonesia, di wilayah Beit Lahia, Gaza utara, ditutup karena tidak dapat menjalankan fasilitas vital setelah listrik padam pada hari Senin.
Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan fasilitas tersebut berada dalam kegelapan. Video menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang dibawa oleh pekerja ambulans sambil menggunakan senter portabel.
Belakangan dilaporkan bahwa listrik telah pulih, tetapi tidak jelas berapa lama listrik akan bertahan.
Lebih dari 5.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang mengatakan sekitar 40 persen korbannya adalah anak-anak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pilu! RS di Gaza Diperkirakan Mati Total dalam 48 Jam Imbas Israel Blokade BBM"