Foto: Getty Images/FG Trade |
Indonesia dibayangi aging population atau populasi menua. Hal ini terungkap melalui hasil proyeksi penduduk Indonesia di tahun 2020-2025 yang dilakukan sejumlah lembaga dan kementerian termasuk Bappenas, Kementerian Kesehatan RI, hingga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Aging population diartikan sebagai kondisi suatu penduduk di negara dengan 7 persen di antaranya dipenuhi usia 65 tahun ke atas. Sayangnya, Plt Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Maliki menyebut perkiraan Indonesia mengalami aging population lebih cepat ketimbang Negeri Sakura.
Berdasarkan analisis data dengan para ahli statistik menggunakan data terbaru sensus penduduk, hingga kebijakannya, percepatan aging population bahkan dilaporkan melampaui dua tahun ketimbang Jepang.
"Proyeksi penduduk secara konsisten, Indonesia akan mengalami aging yang relatif lebih cepat dari yang dibutuhkan oleh Jepang untuk mencapai kondisi yang sama, yakni 21 tahun untuk mencapai dari 7 persen penduduk lebih tua dari 65 ke atas," beber dia dalam Sosialisasi Pemanfaatan Proyeksi Penduduk, Rabu (4/10/2023).
"Sementara negara Jepang membutuhkan waktu sekitar 25 tahun, dengan demikian penuaan penduduk di Indonesia harus betul-betul diantisipasi sesegera mungkin," sambungnya.
Jika dirinci, beberapa wilayah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa juga akan mengalami penuaan lebih dini.
Berikut 9 wilayah yang memasuki aging population di 2025:
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Selatan
"Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali dan sebagian besar provinsi di wilayah Jawa memasuki aging population lebih cepat daripada nasional," beber dia.
"Banten baru memasuki periode aging population di 2029. Provinsi ini merupakan provinsi paling akhir yang memasuki periode aging population dibandingkan nasional," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Duh! Riset Ungkap Warga RI Lebih Cepat Menua daripada Orang Jepang"