ilustrasi (istimewa) |
Kondisi kritis tengah melanda rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jalur Gaza, Palestina. Banyak rumah sakit yang mulai kehabisan suplai kesehatan dan juga tempat tidur untuk pasien-pasien yang mengalami luka.
Kondisi ini juga diperburuk oleh terputusnya listrik di wilayah Gaza, lantaran pasokan bahan bakar yang diblokir oleh pihak Israel. Seperti yang dikabarkan sebelumnya, mayoritas masyarakat masih menggunakan generator genset untuk listrik.
Jika permasalahan listrik yang terjadi di rumah sakit-rumah sakit Gaza tidak diselesaikan, korban diperkirakan akan terus bertambah banyak.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya di Gaza telah mengirimkan pasokan medis yang cukup untuk merawat 2 ribu pasien. Namun, menurutnya jumlah tersebut masih jauh dari cukup.
Oleh karena itu, WHO berencana akan mengirimkan bantuan dalam jumlah yang jauh lebih besar ke Gaza melalui perbatasan Rafah antara Mesir dan Palestina.
"Pada hari Sabtu, WHO mengirimkan satu pesawat penuh pasokan ke Mesir dari pusat logistik kami di Dubai, dan empat penerbangan berikutnya, dengan 40 metrik ton pasokan, akan tiba selama minggu depan," ucap Tedros dalam keterangan resmi WHO, Kamis (20/10/2023).
Bantuan tersebut berupa obat-obatan untuk merawat pasien luka, obat-obatan diabetes, obat kanker dan penyakit kardiovaskular, serta pasokan kesehatan lain yang cukup untuk 300 ribu orang termasuk ibu hamil.
Adapun lebih lanjut, bahan bakar tidak termasuk bantuan yang diperbolehkan oleh pihak Israel untuk diberikan pada warga Gaza. Oleh karena itu, WHO mendesak agar Israel segera membuka blokir tersebut.
"Kami menyambut baik pengumuman Israel kemarin bahwa mereka tidak akan memblokir masuknya air, makanan dan obat-obatan ke Gaza dari Mesir," ucap Tedros.
"Tapi bahan bakar juga dibutuhkan untuk generator rumah sakit, ambulans, dan pabrik desalinasi. Kami mendesak Israel untuk menambahkan bahan bakar ke dalam pasokan penyelamat jiwa yang diizinkan memasuki Gaza," tambahnya.
Tedros menuturkan bahwa truk berisi bantuan sudah siap berangkat ke Gaza. WHO akan bekerja sama dengan Mesir dan Palestine Red Crescent Societies untuk mengirimkan pasokan tersebut setelah perbatasan Rafah dibuka.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Kirim Stok Obat Diabetes-Kanker ke RS di Gaza Buat 300 Ribu Pasien"