Foto: AFP/MAHMUD HAMS |
Pasokan listrik dan bahan bakar untuk generator di sejumlah rumah sakit di Gaza semakin menipis. Hal ini membuat para petugas medis mengalami kendala dalam menangani pasien, termasuk saat melakukan pembedahan.
Para dokter yang bekerja di rumah sakit Gaza yang gelap terpaksa melakukan operasi menggunakan cahaya yang berasal dari ponsel. Bahkan, mereka merawat luka yang terinfeksi dengan cuka.
Direktur Darurat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Dr Mohammad Qandeel, mengatakan bahwa dengan tempat tidur ICU dan persediaan bahan bakar yang terbatas tidak bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa.
"Para dokter bekerja dalam kondisi yang sangat sulit dan harus melakukan operasi dalam kondisi apapun," ungkap Dr Mohammad Qandeel yang dikutip dari Mirror UK, Senin (23/10/2023).
Belum lama ini, sebuah video menunjukkan seorang ahli bedah menjahit lengan pasien di bangsal yang gelap, sementara yang lain menyinari dengan ponsel mereka.
Dr Mohammad Qandeel mengatakan sejak Rabu (18/10), di rumah sakitnya sudah menerima 80 pasien yang terluka parah. Pihaknya telah menerima 12 mayat yang terbunuh setelah serangan udara.
Ia mengatakan di antara pasien yang terluka, dua pasien meninggal dunia. Hal itu karena tidak tersedianya ventilator untuk mereka.
"Mereka meninggalkan mereka dalam keadaan darurat sampai mati. Mereka tiba dalam keadaan hidup. Sebelumnya beberapa hari terakhir kami mengirimkan panggilan untuk komunitas manusia dari rumah sakit, kami tidak punya bahan bakar," jelas Dr Mohammad Qandeel.
"Hari ini (Kamis), pagi hari, kebenaran mulai terjadi. Kami menangani pasien hanya dengan lampu keliling. Kami tidak punya banyak tempat tidur ICU. Kami tidak bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa. Jika hal ini terjadi lebih banyak lagi, itu berarti lebih banyak anak-anak, lebih banyak anak-anak, lebih banyak perempuan yang akan meninggal dan menghadapi kematian tanpa bantuan medis apapun untuk membantu," sambungnya.
Dalam rekaman lebih lanjut menunjukkan warga sipil berlomba ke lokasi serangan udara di dekat rumah sakit untuk membantu mereka yang terluka di antara reruntuhan. Para responden berseragam terlihat membawa pasien saat orang-orang berteriak.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pasokan Listrik di RS Gaza Menipis, Dokter Operasi Pasien Pakai Senter Ponsel"