Aksi Solidaritas IDI. Foto: Averus Al Kautsar/detikHealth |
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan organisasi profesi kesehatan melakukan aksi solidaritas turun ke jalan dan orasi tenaga kesehatan Indonesia untuk Palestina. Mereka menuntut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan PBB untuk segera menyelesaikan konflik yang tengah terjadi di Jalur Gaza.
Banyak warga dan tenaga kesehatan di Gaza menjadi korban serangan dan kepungan Israel. Tak sedikit juga tenaga kesehatan yang menjadi tahanan Israel hingga saat ini.
Presidium MER-C Henry Hidayatullah mengungkapkan bagaimana kondisi terkini terkait relawan yang ada di Gaza. Henry menuturkan bahwa ada tiga orang yang menjadi relawan MER-C di Gaza dan salah satunya sudah pulang ke Indonesia.
"Dua orang masih di sana dan sekarang alhamdulillah masih dalam kondisi aman namun demikian mereka mengatakan bahwa serangan-serangan masih ada dan itu tidak memperhatikan kondisi masyarakat karena mereka jadi target Israel," ucap Henry ketika ditemui detikcom di sekitar Patung Kuda Monas, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2023).
Henry mengungkapkan saat ini kedua relawan sudah dipindah ke wilayah selatan pasca RS Indonesia di Gaza yang berhenti beroperasi. Ia mengatakan komunikasi terakhir yang dilakukan dengan dua relawan di Gaza berkaitan dengan bantuan yang sulit masuk ke Gaza hingga kondisi RS Indonesia saat ini.
"RS Indonesia stop beroperasi karena menjadi sasaran target, beberapa ruangan rusak, sebagai bagian dari penyelamatan pasien dan nakes maka mereka dievakuasi ke selatan," jelas Henry.
Henry mengungkapkan bahwa Gaza saat ini masih terus menjadi sasaran serangan dari Israel. Banyak rumah sakit masih dalam pengawasan Israel dan tidak dapat beroperasi.
"Kami berkomitmen sudah menyampaikan surat kami kepada Kementerian Kesehatan Palestina untuk membantu renovasi dan melakukan melengkapi segala kebutuhan rumah sakit," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "MER-C Ungkap Kondisi Terkini WNI yang Jadi Relawan di RS Indonesia Gaza"