Ilustrasi. Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7 |
Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19. Disebut-sebut, kondisi kali ini dipicu oleh varian Eris EG.5 dan EG.2 yang juga merebak di Singapura. Namun dokter paru punya sorotan berbeda perihal biang kerok COVID meningkat lagi di RI. Seperti apa temuannya?
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K) menjelaskan, kasus COVID-19 di Indonesia memang meningkat hingga dua kali lipat selama Oktober hingga November tahun ini. Seiring itu, Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus COVID-19 di Indonesia naik sebanyak 80 persen terhitung sepanjang 28 November hingga 2 Desember 2023.
Menurut dr Erlina, kenaikan COVID-19 di Indonesia kali ini tidak terlepas dari menurunnya kekebalan tubuh masyarakat. Sebab, tingkat proteksi vaksin COVID-19 memang menurun dalam hitungan waktu beberapa bulan setelah suntikan terakhir.
Jika disebutkan bahwa menjadi pemicu adalah varian Eris EG.5, dr Erlina menjelaskan, varian ini sebenarnya sudah lama ada di Indonesia. Sejak Juli tahun ini, angkanya hampir menyentuh 20 persen. Namun, gejala akibat varian ini cenderung ringan dan tidak sampai memicu lonjakan kasus COVID-19.
"Satu, kita sudah longgar dengan protokol kesehatan. Kedua, saat ini mobilisasi masyarakat sudah sangat tinggi dan ini kita tidak bisa kontrol. Karena orang sudah berkegiatan seperti biasa. Sudah sering kegiatan luring," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/12/2023).
"Juga ada kemungkinan bahwa titer antibodi juga menurun karena sudah lama kita divaksin. Sudah lebih dari enam bulan dan secara teori harusnya (antibodi) menurun," pungkas dr Erlina.
Dalam kesempatan tersebut juga, dr Erlina menjelaskan bahwa tingkat proteksi yang diperoleh dari vaksin COVID-19 berkurang dalam waktu sekitar enam hingga 12 bulan. Dengan begitu, amat penting untuk kelompok rentan seperti lanjut usia dan pengidap komorbid mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 booster untuk menekan risiko gejala berat jika sampai terpapar virus Corona.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bukan Cuma gegara Varian EG.5, Ini Biang Kerok COVID RI Naik Lagi Menurut Dokter"