Hagia Sophia

07 December 2023

Militer Israel Serang RS di Gaza Utara, Warga Ketakutan

Kondisi rumah sakit di Gaza. (Foto: REUTERS/Abed Sabah)

Seorang pejabat senior di Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan banyak warga sipil yang ketakutan terjebak di dalam Rumah Sakit Kamal Adwan, Gaza Utara. Ini terjadi saat pasukan Israel mengepung fasilitas medis tersebut.

Kementerian Kesehatan mengatakan pada Selasa (5/12/2023), lebih dari 100 orang tewas dalam serangan di dekat fasilitas kesehatan tersebut.

"Pasukan pendudukan Israel telah mengepung rumah sakit dari semua sisi. Kami menjadi sasaran tembakan dan peluru artileri," kata Munir al-Bursh, direktur jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, yang dikutip dari Al Jazeera, Rabu (6/12).

"Pasien, korban luka dan mereka yang berlindung di rumah sakit dicekam rasa takut, diliputi rasa ngeri," tuturnya.

Rekaman dari RS Kamal Adwan menunjukkan jenazah-jenazah terbungkus kain putih, berbaris di halaman kompleks medis. Saksi mata mengatakan siapa pun yang mencoba pergi akan ditembak oleh penembak jitu Israel.

"Kami khawatir akan terjadi pembantaian di dalam Rumah Sakit Kamal Adwan, seperti yang terjadi di (Rumah Sakit al-Shifa) dan (Rumah Sakit Indonesia)", ungkap al-Bursh.

Situasi di Rumah Sakit Kamal Adwan mencerminkan kejadian yang terjadi di Rumah Sakit al-Shifa, yang terbesar di Jalur Gaza. Orang-orang yang mencari perlindungan, pasien dalam kondisi kritis dan dokter diperintahkan, beberapa di antaranya di bawah todongan senjata, untuk mengungsi setelah beberapa hari dikepung.

"Rumah sakit tersebut diserang oleh pasukan Israel dengan tujuan mengevakuasi semua orang di dalam rumah sakit. Kami, staf medis, bertahan. Kami mendukung pasien dan mereka yang terluka," tegas al-Bursh.

Semalaman, orang-orang yang terluka terus berdatangan ke RS Kamal Adwan di tengah pemboman berlangsung. Mereka datang dengan kondisi kepala dan wajah tertutup debu.

Ratusan pengungsi yang berlindung di sana tengah beristirahat dan dirawat di lantai rumah sakit oleh para petugas medis, dengan sumber daya yang sangat terbatas.

"Apa yang mereka inginkan dari kita? Mereka telah membunuh kita. Keluarga dan teman-teman kami telah meninggal," kata seorang pria di fasilitas medis kepada Al Jazeera.

Pria kedua menjelaskan bahwa dia pindah ke rumah sakit dengan harapan mendapatkan keselamatan dari serangan udara Israel. Namun, kata-katanya tiba-tiba terganggu oleh ledakan keras yang terdengar sangat dekat.

"Kami berharap kami tidak tertinggal," teriak seorang wanita, tangannya gemetar dan suaranya dipenuhi keputusasaan.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RS di Gaza Kembali Diserang Militer Israel, Warga Ketakutan Takut Dibantai"