Pasukan Israel di Gaza. (Foto: REUTERS/Yossi Zeliger) |
Rumah sakit Ichilov di Israel pada melaporkan bahwa seorang anggota pasukan Israel meninggal dunia akibat infeksi jamur parah. Hingga saat ini dikabarkan masih ada 10 orang lagi yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat infeksi jamur.
"Prajurit tersebut memang meninggal di Rumah Sakit Ichilov karena infeksi jamur invasif," ucap spesialis penyakit menular RS Ichilov dikutip dari Times of Israel, Jumat (29/12/2023).
IDF mengonfirmasi kabar kematian salah satu orang anggotanya tersebut namun mengatakan penyebabnya masih dalam penyelidikan. Hingga saat ini pihak militer tidak memberitahukan tanggal kematian tentara tersebut.
Infeksi jamur mematikan tersebut dikabarkan berasal dari tanah di Gaza, namun pemeriksaan masih terus dilakukan. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan cedera serius dapat mempengaruhi sistem imun yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
"Ini adalah fenomena yang diketahui dunia medis dan juga terjadi pada kasus yang tidak berhubungan dengan cedera di medan perang," ujar pihak Kemenkes Israel.
"Dalam kasus cedera serius dan kompleks di lapangan, sumber penularannya bisa dari tanah. Tapi ini bukan kejadian baru atau hanya terkait dengan Gaza," tambahnya.
Ahli epidemiologi Prof Nadav Davidovitch mengatakan infeksi jamur ini umumnya tidak terlalu membahayakan bagi masyarakat umum. Namun, untuk tentara yang memiliki risiko luka-luka terbuka hal ini bisa membahayakan.
"Jika ia berbaring di tanah yang terkontaminasi, mungkin karena kotoran, lukanya bisa terinfeksi. Kita melihat hal ini pada perang-perang sebelumnya. Ini bukan sesuatu yang baru," kata Nadav.
"Jamur sangat sulit untuk diatasi. Itu seharusnya tidak ada di dalam darah, jadi ketika luka memungkinkan mereka masuk ke dalam darah, itu bisa menjadi masalah nyata," tambahnya.
Semenjak serangan beruntun yang dilakukan Israel terhadap Gaza, beberapa badan kesehatan dan lingkungan hidup sebelumnya telah memperingatkan bahaya krisis kesehatan dan sanitasi di Jalur Gaza yang dapat terjadi. Serangan tersebut mengakibatkan hancurnya sistem pengolahan limbah di Palestina.
Selain itu, imbas blokade yang dilakukan Israel pada Gaza, stasiun pompa untuk limbah juga tidak dapat beroperasi akibat keterbatasan bahan bakar. Kondisi ini mengakibatkan jalan-jalan dibanjiri air limbah yang dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ngerinya Infeksi Jamur yang Dialami Pasukan Israel di Gaza hingga Picu Kematian"