Hagia Sophia

06 January 2024

Benarkah Mi Instan Bisa Picu Serangan Jantung di Usia Muda?

Ilustrasi makan mi instan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kadek Bonit Permadi)

Belakangan beredar video seorang pria berusia 20 tahun yang mengidap serangan jantung. Diakuinya, kondisi tersebut terjadi imbas kebiasaan mengonsumsi mi instan hingga bakso. Dirinya juga jarang mengonsumsi nasi maupun minum air putih.

Video tersebut mendadak viral di media sosial. Tak sedikit masyarakat yang ikut khawatir dan bertanya-tanya terkait keseringan mengonsumsi mi instan bisa memicu serangan jantung di usia muda. Lantas, bagaimana faktanya? Simak informasi berikut.

Diagnosis Kurang Jelas

Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, menegaskan perlu berhati-hati saat mengucap keseringan mengonsumsi mi instan menjadi penyebab utama serangan jantung.

Sebab menurutnya, mengonsumsi mi instan umumnya bukan faktor utama penyebab serangan jantung di usia muda, melainkan kebiasaan buruk seperti merokok, dan beberapa kondisi tertentu, seperti obesitas, diabetes, hingga autoimun.

Karena itu ia menyebut diagnosis atau keterangan serangan jantung yang disebutkan dalam video pria tersebut masih kurang jelas.

"Apa benar penyebab pemuda ini usia 20 tahun serangan jantung karena ada diagnosis lain yang harus dikonfirmasi," ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/1/2024).

Terlebih, bisa saja pria tersebut memiliki faktor risiko serangan jantung lainnya yang tak terdeteksi, misalnya mengidap kondisi tertentu atau memiliki kebiasaan merokok. Dengan begitu belum ada bukti konkrit terkait hubungan langsung keseringan mengonsumsi mi instan menjadi penyebab utama serangan jantung.

"Penyakit jantung pada usia muda ada penyakit katup dan otot jantung atau kelistrikan jantung. Nah berikutnya apa benar karena makan mi instan jadi ada serangan jantung itu," lanjutnya lagi.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menerima berita atau sebuah video agar tidak termakan hoaks. Lebih baik mencari tahu dulu fakta sebenarnya dari berita atau video yang tengah beredar di media sosial.

"Hanya, tentu kita harus objektif dengan berita yang ada agar tidak mudah termakan hoax juga. Artinya kebenaran berita tidak harus kita percaya hanya karena sebagian faktanya saya setuju," lanjut lagi.

Efek Samping Kelebihan Mi Instan

Di samping itu, dr Vito tidak menampik terkait dampak kesehatan jika keseringan mengonsumsi mi instan. Menurutnya, mengonsumsi mi instan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi atau darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga diabetes. Karena itu, bukan berarti mi instan bisa sembarang dikonsumsi secara berlebihan,

"Memang benar makan mie instan berlebihan artinya terlalu banyak karbohidrat menumpuk berisiko menjadi diabetes dan hiperkolesterol, sementara bumbu mie instan berisiko hipertensi. Itu butuh waktu sampai menjadi plak dan penyakit," tuturnya.

Sebagai spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito menyarankan untuk sebisa mungkin tetap menghindari mi instan atau mengonsumsi secukupnya alias tidak berlebihan. Apabila tetap mengonsumsinya, dr Vito menjelaskan perlu menerapkan 'batasan' tertentu untuk menghindari risiko penyakit. Seperti apa? Berikut penjelasannya.

Tips Makan Mi Instan

dr Vito menyarankan, mengonsumsi satu porsi mi instan sebaiknya dibagi-bagi alias tidak dikonsumsi semuanya sendiri. Bisa juga menambahkan sayuran atau protein untuk memberikan efek kenyang agar tidak mengonsumsi mi secara berlebihan.

"Mi nya sendiri sebenarnya ada manfaat karbohidrat apabila dimakan dalam jumlah cukup saja tidak berlebihan. Tapi tentu saya lebih menganjurkan makan karbohidrat alami seperti beras dan umbi umbian," imbuhnya.

"Namun dalam kondisi gempa atau darurat atau kadang karena situasi tertentu untuk makan tidak semua orang ada pilihan yang banyak terpaksa mi instan," sambungnya.

Selain itu, dr Vito juga menganjurkan sebaiknya hanya menuangkan sekitar sepertiga atau seperempat bumbu dari jumlah total keseluruhan. Apabila ingin menambahkan citra rasa, sebaiknya menambahkan cabai atau bumbu rempah dapur lainnya sebagai penyedap rasa.

"Tambahkan sayuran atau protein bila bisa untuk mengenyangkan agar tidak makan mi nya berlebihan, Itu lebih aman," ucapnya lagi.

Gejala Serangan Jantung

Tak heran serangan jantung banyak ditakutkan orang. Sebab penyakit ini kerap kali datang mendadak tanpa memunculkan 'aba-aba' berupa gejala tertentu lebih dulu. Pun ada gejala, seringkali tak dikenali sehingga pasien tidak sempat beroleh penanganan tepat. Kondisi ini tak hanya dialami oleh orang lanjut usia, tetapi juga mereka yang berusia muda.

Ketua Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr dr Sally Aman Nasution, SpPD-KKV, FINASIM, FACP, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu sempat membeberkan sejumlah gejala sakit jantung, di antaranya:
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Keringat dingin
  • Nyeri sampai ke rahang sampai ke bahu, lengan
  • Nyeri punggung
  • Terkadang disertai sesak napas

Tips Mencegah Serangan Jantung

Lebih lanjut, dr Vito membeberkan sejumlah tips mencegah serangan jantung di usia muda. Di antaranya:
  • Melakukan medical check up (MCU)
  • Mengenali faktor risiko serangan jantung (merokok, usia, diabetes, obesitas, hingga autoimun)
  • Mengendalikan dan mengurangi faktor risiko
"Seperti hal nya pada penanganan masalah secara umum di luar medis pun demikian. Pencegahan masalah harus diawali dengan ketahui penyebab masalah dan atasi penyebabnya. Jadi untuk tau penyebabnya maka kita lakukan medical check up," imbuhnya lagi.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta-fakta Viral Mi Instan Disebut Picu Serangan Jantung di Usia Muda"