Eks Menkes Nila Moeloek. (Foto: detikcom) |
Beberapa waktu terakhir persoalan terkait program makan siang gratis menjadi pembicaraan banyak pihak. Sebelumnya diketahui bahwa rencana program makan gratis akan dianggarkan sebesar Rp 15 ribu per anak setiap hari.
Menteri Kesehatan periode 2014-2019 Prof Dr dr Nila F Moeloek memberikan respons terkait rencana tersebut. Prof Nila menuturkan bahwa program tersebut harus didesain dengan baik agar bisa berjalan efektif khususnya dalam meningkatkan gizi anak-anak.
"Bisa memang (program makan gratis) kalau untuk anak kalau usia sekolah. Bisa diberi makan agar bisa lebih menangkap pelajaran di sekolah. Jadi energi dia bertambah lah," ucap Prof Nila ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).
Prof Nila menuturkan program ini harus memperhatikan jenis makanan yang nantinya akan akan diberikan pada anak. Jangan sampai program tersebut meningkatkan risiko obesitas pada anak. Terlebih mengingat bahwa angka kasus obesitas anak di Indonesia cenderung tinggi.
"Bisa memang tapi untuk anak sekolah, khususnya mungkin yang kurus, kalo yang sehat dikasih juga harus hati-hati berisiko obesitas," ungkap Prof Nila.
"Kita juga ada masalah kan soal penyakit itu di Indonesia. Kita meningkat obesitasnya," sambungnya.
Prof Nila berharap menu makanan yang nantinya disediakan untuk anak-anak sebaiknya memperhatikan jenis nutrisi yang ada di dalamnya. Khususnya mengutamakan nilai gizi tinggi dan seimbang.
"Saya titip banget kalau beri makan anak-anak kita harus ada protein, karbo, vitamin, mineral, buah-buahan jangan nanti dikasih nasi ditambah sama mi goreng. Proteinnya mana?" kata Prof Nila.
"Telur rebus mungkin ya itu sudah cukup bagus. Tergantung pemerintah ngasihnya gimana," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Eks Menkes Nila Moeloek Ikut Soroti Makan Siang Gratis, Ingatkan Risiko Obesitas"