 |
| Potret fogging di salah satu wilayah DKI, usaha membasmi nyamuk DBD. (Foto: Pradita Utama) |
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa menjadi penyakit yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Tidak hanya itu, masyarakat juga harus mewaspadai infeksi DBD berulang yang dapat berefek fatal.
Dokter spesialis penyakit dalam dr Soroy Lardo, SpPD, KPTI, FINASIM menuturkan bahwa infeksi DBD untuk kedua kalinya dapat berisiko lebih berat dibandingkan dengan infeksi yang pertama.
"Penelitian yang dilakukan di Mahidol University, pasien-pasien dengan infeksi sekunder yang kedua kali itu lebih berat," ucap dr Soroy dalam konferensi pers Ikatan Dokter Indonesia, Selasa (27/2/2024).
dr Soroy menuturkan bahwa infeksi kedua dapat menyebabkan kompleks antibodi. Penelitian tersebut mengungkapkan antibodi yang terbentuk pada infeksi pertama justru tidak menetralkan virus DBD.
"Karena itu sudah terjadi yang namanya sub-netralisasi, jadi antibodi yang terbentuk pada infeksi pertama, itu justru bukan menetralkan, tetapi meningkatkan replikasi virus," ujarnya.
Ia juga berkata dalam penelitian terungkap bahwa infeksi kedua juga dapat berefek pada kadar virus yang ada di dalam tubuh. Kadar virus yang muncul pasca infeksi kedua lebih tinggi dibandingkan dengan yang pertama.
"Penelitian itu juga diperiksa titer pada virusnya, ternyata pada infeksi kedua itu kadar virusnya lebih tinggi dibanding dengan yang pertama," ungkapnya.
dr Soroy mengingatkan gejala khas yang mungkin muncul dari infeksi DBD. Beberapa di antaranya seperti demam hingga 40 derajat celsius dan timbul rasa nyeri di bagian belakang mata.
Selain itu gejala lain yang dapat muncul seperti nyeri sendi atau nyeri tulang belakang, mual dan muntah, hingga kemunculan bintik merah pada kulit atau petechiae. Ia juga menuturkan ada sejumlah gejala-gejala yang dapat meningkatkan risiko memperparah kondisi DBD.
"Di antaranya perdarahan spontan, kebocoran plasma, dan trombositopenia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada! Kena DBD Dua Kali, Efeknya Ternyata Bisa Sefatal Ini"