Hagia Sophia

17 March 2024

Akibat Konsumsi Daging Babi Kurang Matang, Dokter Temukan Cacing Pita di Otak

Ilustrasi bacon babi. (Foto: Getty Images)

Mengonsumsi makanan yang tidak matang sepenuhnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Kebiasaan ini bahkan bisa memicu munculnya cacing parasit di otak.

Kejadian ngeri ini dialami oleh pria di Florida, Amerika Serikat. Mengeluh migrain parah, ternyata dokter menemukan larva cacing pita di otaknya.

Dalam kasus yang dipublikasikan di American Journal of Case Reports, dokter percaya bahwa infeksi cacing pita bermula dari kebiasaannya makan daging bacon yang kurang matang.

Menurut laporan tersebut, pria berusia 52 tahun yang tidak disebutkan identitasnya ini awalnya pergi ke dokter karena migrainnya tiba-tiba memburuk selama empat bulan. Hal ini terjadi hampir setiap minggu, sangat menyakitkan dan tidak memberikan respons terhadap obat migrain.

Tim medis akhirnya melakukan CT scan yang menunjukkan banyaknya kantung berisi cairan di otaknya. Awalnya dokter mencurigai bahwa pasien memiliki kondisi langka kista neuroglial bawaan.

Namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, ternyata kantung cairan itu bukan kista tetapi larva cacing pita parasit yang menetap di otaknya sehingga memicu infeksi yang disebut neurocysticercosis.

Neurocysticercosis adalah kondisi ketika larva menginfeksi otak. Penyakit ini merupakan penyebab utama kejang yang terjadi pada orang dewasa di negara-negara berpendapatan rendah dengan sanitasi yang buruk dan babi yang dipelihara secara bebas.

Dalam kasus ini, pria tersebut tidak memiliki faktor risiko yang umum: tidak bepergian ke daerah berisiko tinggi, dan dia tidak melakukan kontak dekat dengan babi atau tinggal di daerah dengan sanitasi yang buruk. Namun, dia mengakui kebiasaan makan "bacon yang dimasak sebentar dan tidak renyah hampir sepanjang hidupnya,".

Para peneliti menyimpulkan bahwa pria tersebut kemungkinan besar tertular parasit melalui "autoinfeksi." Dia diduga tertular cacing pita usus, yang disebut taeniasis, karena memakan daging setengah matang yang mengandung kista larva dan kemudian, setelah mencuci tangan dengan tidak benar, memakan telur cacing pita yang dia keluarkan melalui tinja, sehingga menyebabkan neurocysticercosis.

"Mengingat kecenderungan pasien kami terhadap daging babi yang kurang matang dan riwayat paparan yang tidak berbahaya, kami memperkirakan bahwa sistiserkosisnya ditularkan melalui autoinfeksi setelah mencuci tangan yang tidak benar setelah ia sendiri tertular taeniasis karena kebiasaan makannya," kata laporan itu.

Pria itu diobati dengan steroid dan agen antiparasit. Sakit kepalanya membaik, dan kista di otaknya menyusut, menurut laporan tersebut.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Temukan Cacing Pita di Otak Pria yang Doyan Bacon Babi Setengah Matang"