 |
| Kolang-kaling (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
Salah satu campuran takjil yang populer adalah kolang-kaling. Banyak yang percaya biji-bijian tersebut punya khasiat mengatasi nyeri dan peradangan di lutut. Benarkah?
Praktisi kesehatan sendi Prof Dr dr Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT (K) menyiratkan, klaim tersebut ada benarnya meski memang tidak sepenuhnya tepat. Ia mengakibatkan sifat makanan secara umum sebagai 'gaji' dan 'belanja', berdasarkan sifatnya terhadap kesehatan sendi. Termasuk gaji jika memberikan manfaat sehat, dan termasuk belanja jika tidak ada sumbangsihnya bagi kesehatan.
"Nah, si kolagen ini, kolang kaling ini, termasuk kolagen, mengandung kolagen. Dia termasuk golongan 'gaji'," jelasnya dalam media gathering di Siloam Hospital Mampang, Kamis (14/3/2024).
"Jadi ada sumbangsihnya dong dia? Bener ada sumbangsihnya. Tapi bukan berarti hanya dia satu-satunya. Dia makanya sebagai support," jelasnya.
Di luar asupan makanan, ada faktor lain yang menentukan risiko nyeri sendi. Di antaranya berat badan, aktivitas fisik, kebiasaan berjemur untuk membentuk vitamin D, dan bahkan stres.
Kolang-kaling, menurut Prof Ismail, dengan kandungan kolagen bisa dibilang memang punya manfaat bagi persendian.
"Tetapi kalau misalkan kolang kaling dalam bentuk sachet ya, atau dalam bentuk obat karena sudah diekstrak. Itu misalkan dari kolang kaling perlu berapa kuintal kolang-kaling untuk mendapatkan ekstrak dalam 1 sachet begitu," katanya.
Kolang-kaling dalam bentuk campuran takjil, menurutnya justru perlu dicermati lebih lanjut efeknya bagi kesehatan. Tak jarang, kolang-kaling banyak dicampur bahan yang kurang sehat seperti susu kental manis.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kolang-kaling Bisa Sembuhkan Nyeri Lutut? Ada Benarnya, Tapi Nggak Sesimpel Itu"