Ilustrasi nyamuk DBD. (Foto: thinkstock) |
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkapkan alasan hingga saat ini nyamuk ber-wolbachia belum disebar di Jakarta Barat. Seperti yang diketahui sebelumnya, Jakarta Barat menjadi salah satu wilayah piloting inovasi wolbachia untuk penanganan kasus DBD.
Ia menuturkan bahwa saat pihaknya masih terus mendalami langkah inovasi ini dan terus melakukan sosialisasi pada masyarakat. Ani berkata pihaknya ingin memastikan ketika program ini dijalankan masyarakat benar-benar siap.
"Kita di Jakarta belum melakukan itu, kita masih sedang melihat situasi dan kondisinya sambil melakukan sosialisasi dan menyiapkan masyarakat. Jadi memang sampai saat ini belum disebar," ucap Ani ketika ditemui wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024).
Menurut Ani, penting memastikan kesiapan masyarakat untuk penerapan inovasi wolbachia. Terlebih hal ini masih sangat baru dan banyak orang awam yang belum memahaminya secara penuh.
Hal ini juga belum ditambah kabar-kabar hoax berkenaan nyamuk ber-wolbachia yang sempat tersebar luas.
"Karena ini sesuatu yang baru ya, upaya baru, maka sangat perlu bagi kita untuk bersosialisasi dan memastikan masyarakat siap untuk melakukan hal tersebut," ungkapnya.
Walaupun masih ada kendala dalam proses sosialisasi, Ani menyambut baik langkah inovasi wolbachia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Ia berharap langkah ini bisa menjadi solusi yang baik untuk penanganan DBD di samping program lain yang sudah diterapkan sebelumnya.
"Masih terus kita dalami kira-kira nanti Jakarta kapan akan siap melaksanakan upaya tersebut. Sudah dilakukan di beberapa wilayah kan di Semarang, Jogja, Bontang, Kupang, dan lainnya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dinkes DKI Buka-bukaan Nyamuk Berwolbachia Belum Disebar di Jakbar"