Ilustrasi jambu biji. (Foto: Getty Images/iStockphoto) |
Belakangan kasus demam berdarah dengue (DBD) kembali meningkat di tengah masuknya musim pancaroba. Masyarakat diimbau untuk semakin waspada pada penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti itu.
Hal yang menjadi perhatian pada pasien DBD adalah kondisi kadar trombosit yang rendah. Tak sedikit juga masyarakat yang menganjurkan konsumsi jambu biji untuk meningkatkan trombositnya. Benarkah begitu?
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr dr Sally A Nasution, SpPD-KKV, menjelaskan DBD tidak hanya membuat trombosit turun atau rendah. Tapi, cairan yang ada di tubuh juga keluar hingga mempengaruhi kondisi pasien.
"Jadi, ini mungkin yang kurang pas. Yang pertama, pada kondisi demam berdarah itu yang kita khawatirkan sebetulnya bukan hanya trombositnya yang turun, tapi ada yang namanya cairan itu keluar dari sistem tubuh," jelas dr Sally pada detikcom, Rabu (6/3/2024).
"Sehingga itu yang bikin tensi turun, pasien syok, dan sebagainya. Dan itu trombositnya juga keluar," sambungnya.
Dalam perawatannya, pasien akan diberikan cairan untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. dr Sally mengatakan biasanya cairan itu akan diberikan selama 5 hari, agar cairan tubuh bisa terpenuhi.
Menurut dr Sally, trombosit yang turun bisa menyebabkan banyak konsekuensinya, salah satunya pendarahan. Jadi, lebih dianjurkan untuk minum yang banyak.
"Jadi, yang kita anjurkan itu minum banyak, mau minum apapun selain infus. Kalau ditanya makanan, sebetulnya nggak ada makan khusus," kata dr Sally.
"Kalau ditanya jambu itu sebenarnya vitamin. Vitamin itu kan baik buat imunitas, jadi nggak ada peran khusus. Tapi, kalau ditanya boleh nggak, boleh-boleh saja sehat itu," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benarkah Jambu Biji Bikin Trombosit Pasien DBD Naik? Begini Kata Dokter"